Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Sebuah Nama Yang Tak Biasa

3 Juni 2025   22:00 Diperbarui: 3 Juni 2025   19:09 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan, bukan mudah menerima.
Ini bukan dongeng penyemangat
Ini luka yang dijahit sendiri
dengan benang pasrah dan jarum air mata

Namun dari luka itu---
tumbuh taman sunyi
tempat aku belajar:
Bahwa tak semua anugerah
datang dengan pita di kepala,
kadang, ia datang dalam bentuk
yang membuat kita tak bisa lagi menjadi
apa pun,
kecuali ikhlas.

Puisi ini ditulis untuk para orang tua yang diam-diam menjadi pejuang tanpa medali, dengan cinta yang tak tercatat sejarah, namun menyelamatkan dunia kecil seseorang yang dianggap berbeda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun