Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tak Perlu Jadi Sempurna, Jadilah Ibu yang Anakmu Butuhkan

24 Mei 2025   20:08 Diperbarui: 24 Mei 2025   20:08 3440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kasih Sayang Ibu (Sumber: freepik)

Menurut berbagai studi perkembangan anak, yang paling dibutuhkan anak bukanlah ibu yang bisa segalanya, melainkan ibu yang bisa hadir secara emosional. 

“Kehangatan, empati, dan penerimaan adalah fondasi utama perkembangan psikologis anak,” kata Rika.

Pelukan saat anak sedih, dukungan saat mereka gagal, dan waktu berkualitas tanpa distraksi lebih berharga daripada mainan mahal atau aktivitas yang penuh jadwal.

Menjadi Ibu yang Hadir dan Autentik

Menjadi ibu yang dibutuhkan anak adalah tentang kejujuran dan keberanian untuk hadir secara otentik. 

Mengakui kelelahan, meminta maaf ketika emosi tak terkendali, dan menunjukkan bahwa ibu juga belajar setiap hari, adalah bentuk pengasuhan yang kuat.

"Anak saya pernah melihat saya menangis. Saya khawatir itu akan membuatnya cemas, tapi ternyata ia justru memeluk saya dan berkata, ‘Nggak apa-apa, Bu.’ Itu momen luar biasa yang membuat saya merasa diterima sebagai manusia,” lanjut ibu dari anak berkebutuhan khusus tersebut.

Merawat Diri untuk Merawat Anak

Tak jarang ibu lupa merawat dirinya sendiri. Padahal, mengisi ulang energi emosional sangat penting agar bisa hadir secara utuh untuk anak. 

Me-time bukan bentuk egoisme, melainkan bagian dari pengasuhan sehat.

Psikolog Rika menyarankan ibu untuk mempraktikkan self compassion dan membebaskan diri dari rasa bersalah yang berlebihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun