Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tak Perlu Jadi Sempurna, Jadilah Ibu yang Anakmu Butuhkan

24 Mei 2025   20:08 Diperbarui: 24 Mei 2025   20:08 3440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah derasnya arus media sosial yang kerap menampilkan potret ibu-ibu super, tak sedikit perempuan yang merasa tertekan oleh standar kesempurnaan. 

Mereka berlomba menjadi ibu yang multitugas; memasak makanan sehat, membersihkan rumah tanpa cela, membantu PR anak, sekaligus tampil mempesona. 

Namun, benarkah anak-anak membutuhkan ibu yang sempurna?

Dalam kenyataannya, anak tidak mencari kesempurnaan. Mereka hanya ingin kehadiran ibu yang penuh cinta, yang mendengar dengan hati, dan yang tetap tersenyum walau lelah. 

“Anak tidak menilai ibu dari bersihnya rumah atau banyaknya prestasi, tapi dari rasa aman yang ibu hadirkan,” ujar psikolog anak, Rika Kartika, M.Psi.

Ekspektasi vs Realita dalam Peran Ibu

Masyarakat seringkali membentuk standar ideal seorang ibu: sabar tanpa batas, selalu tahu solusi, dan tidak pernah salah. Akibatnya, banyak ibu merasa gagal ketika tidak mampu memenuhi semua ekspektasi itu.

“Dulu saya merasa bersalah ketika anak saya tantrum di tempat umum. Saya merasa gagal sebagai ibu,” ungkap salah suka orang tua peserta didik kami. 

Namun, seiring waktu ia menyadari bahwa menjadi ibu bukan tentang sempurna, tapi tentang mau belajar dan tetap hadir, bahkan saat situasi tak ideal.

Apa yang Dibutuhkan Anak dari Ibu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun