Menyesuaikan gaya tulisan bukan berarti kehilangan jati diri, tapi menunjukkan bahwa kamu menghargai audiens dan aturan main media tersebut.
8. Banyak Baca, Banyak Belajar
Menulis dan membaca itu dua sisi dari koin yang sama. Penulis yang baik pasti pembaca yang rakus.
Bacalah buku, artikel, puisi, esai—apa pun. Semakin banyak kamu membaca, semakin kaya diksi dan wawasanmu.
Saya pribadi suka membaca tulisan dari penulis-penulis senior, lalu mencoba menganalisis: kenapa tulisan ini enak dibaca? Apa yang bikin saya tersentuh? Itu cara saya belajar tanpa ikut kelas.
9. Berani Publikasikan!
Kalau tulisannya sudah jadi, jangan cuma disimpan. Publikasikan! Entah di blog, Facebook, Medium, Wattpad, atau kirim ke media online. Jangan tunggu tulisanmu sempurna; karena sempurna itu ilusi.
Tulisan yang dipublikasikan bisa jadi inspirasi, hiburan, bahkan amal jariyah jika isinya bermanfaat.Â
Jangan takut dikritik! Justru dari situ kamu bisa belajar. Setiap penulis hebat pernah menulis buruk—bedanya, mereka terus mencoba.
10. Bonus: Dari Hobi Jadi Cuan!
Saya nggak nyangka, dari aktivitas yang awalnya cuma iseng dan healing, ternyata bisa mendatangkan cuan juga.Â