Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Paradoks Kebaikan: Mengapa Orang Baik Sering Dikecewakan?

18 Maret 2025   14:00 Diperbarui: 20 Maret 2025   05:24 3206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kebaikan (Sumber: freepik/katemangostar)

Islam mengajarkan bahwa setiap kebaikan akan mendapatkan balasan, tetapi bukan berarti akan langsung terlihat. Allah berfirman:

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak akan diuji?" (QS. Al-Ankabut: 2)

Ayat ini menunjukkan bahwa ujian adalah bagian dari kehidupan, termasuk bagi orang baik. Mereka yang tetap sabar dalam menghadapi kekecewaan akan mendapatkan pahala yang lebih besar.

2. Kristen: Kasih yang Tak Mengharap Balasan

Yesus mengajarkan untuk tetap berbuat baik meskipun kepada mereka yang tidak membalasnya dengan kebaikan:

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44)

Ajaran ini menegaskan bahwa kebaikan bukanlah tentang apa yang kita terima, tetapi tentang bagaimana kita memilih untuk menjalani hidup dengan kasih.

3. Hindu: Konsep Karma

Dalam Hindu, ada konsep karma, yaitu setiap perbuatan baik akan membawa dampak positif di kehidupan ini atau di kehidupan selanjutnya. Jika kebaikan tidak langsung dibalas, itu bukan berarti sia-sia, melainkan mungkin sedang tertunda.

Jadi, Haruskah Kita Berhenti Berbuat Baik?

Jika kebaikan sering berujung pada kekecewaan, apakah itu berarti kita harus berhenti berbuat baik? Jawabannya adalah tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun