Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pelajaran dan Doa di Hari Keempat Puasa: Peka Melihat Sekitar

4 Maret 2025   02:00 Diperbarui: 3 Maret 2025   14:01 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi (Sumber: AI)

Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama. Memasuki hari keempat puasa, tubuh mulai menyesuaikan diri dengan ritme ibadah, dan ini saat yang tepat untuk lebih membuka mata serta hati terhadap kondisi orang-orang di sekitar kita.

Di tengah kesibukan beribadah dan mengejar pahala, jangan sampai kita lupa bahwa Ramadhan juga merupakan bulan kasih sayang dan kepedulian sosial. 

Banyak orang di luar sana menjalani puasa dalam kondisi yang jauh dari kata nyaman---mereka yang hidup dalam kemiskinan, pekerja harian yang tetap harus bekerja di bawah terik matahari, anak yatim yang tidak punya keluarga untuk berbuka bersama, hingga para lansia yang berjuang sendiri. 

Ramadhan mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga melihat dan membantu mereka yang membutuhkan.

Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah memberi makan orang yang berpuasa. Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa memberi makan orang yang berpuasa mendatangkan pahala yang besar, bahkan setara dengan pahala puasa itu sendiri. Ini adalah kesempatan emas yang seharusnya tidak kita sia-siakan.

Memberi makan tidak selalu harus dalam jumlah besar atau berupa makanan mewah. Seteguk air, sebutir kurma, atau sebungkus nasi sederhana pun sudah cukup untuk mendapatkan keberkahan. Yang lebih penting dari jumlahnya adalah niat tulus dalam berbagi.

Di sekitar kita, pasti ada orang-orang yang kesulitan mendapatkan makanan untuk berbuka. Bisa jadi mereka adalah tetangga kita sendiri, petugas kebersihan yang tetap bekerja meski berpuasa, atau tukang ojek yang harus tetap mencari nafkah meskipun tubuhnya lemas. 

Bahkan di jalanan, banyak anak-anak kecil yang hanya bisa menatap makanan lezat tanpa mampu membelinya. Inilah saatnya kita menjadi tangan yang membantu mereka, walaupun dalam bentuk yang sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun