Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Denda 14 T dan Tata Kelola Terusan Suez Pasca Evergiven

14 April 2021   13:13 Diperbarui: 14 April 2021   17:15 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evergiven yang mencatat sejarah kandas Maret 2021 (NYTimes.com)

Sepanjang malam pada hari Minggu dan hingga Senin, kapal tunda bekerja berkoordinasi dengan kapal keruk untuk mengembalikan kapal berbobot 220.000 ton itu ke perairan.


Kemudian, sebelum fajar, kapal perlahan-lahan kembali apung.

Itu adalah titik balik dalam salah satu operasi penyelamatan terbesar dan paling intens dalam sejarah modern, dengan kelancaran fungsi sistem perdagangan global yang tergantung pada keseimbangan.

Lantas awam (publik) pasti bertanya, pihak mana yang sebenarnya mengendalikan dan mengelola Terusan Suez?

Terusan Suez diresmikan untuk pertama kalinya pada tahun 1869  dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps. Terusan ini memungkinkan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika lewat Semenanjung Pengharapan yang melingkar sangat jauh. Sebelum adanya kanal ini, beberapa transportasi dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah, atau dalam istilah sekarang dikatakan sebagai "doble handling" yang menyebabkan biaya tinggi.

Terusan Sues, membuat biaya pengapalan efisien karena memotong jalur pelayaran sampai ribuan kilometer. 

Terusan ini terdiri dari dua bagian, utara dan selatan Danau Great Bitter, menghubungkan Laut Tengah ke Teluk Suez.


Dalam era Perang Dunia I Terusan Suez yang saat itu berada di bawah kekuasan Inggris, diserang oleh pasukan Jerman dan Turki Ottoman. Posisi Suez yang sangat strategis, yaitu menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah, menjadikan terusan ini objek rebutan antara pasukan Sekutu dan porosnya. 

Saat Mesir dipimpin Presiden Gamal Abdul Nasir terusan Suez pada tanggal 26 Juli 1956 dinasionalisasi pihak Mesir. Hal ini memicu terjadinya krisis Suez karena Prancis tidak terima Suez dikuasai Mesir. Pada tanggal 29 Oktober 1956 terjadi serangan gabungan dari Israel, pasukan Inggris dan Prancis di Mesir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun