Gowes hari ini kembali dilaksanakan lebih dinamis. Jarak ditempuh tidak terlalu jauh, namun likuk liuk meliuk dengan aplikasi strava, membuta asyik dan menyumbang hati gembira bahagia tingkatkan imunitas.
Bagi yang sama sekali belum gowes, membayangkan saja pasti tersiksa. Jarak tempuh 25 - 50 kilometer, terasa jauh apalagi jarak tempuh dengan sepeda onthel bisa mencapai 2 jam. Namun bagi yang sudah terbiasa, sering nyesel ketika sudah keluar masuk kampung sampai tersesat, jebulnya jarak di bawah 30 kilometer. Pingin jauh dan semakin jauh.
Begitulah upaya tingkatkan kesehatan dengan hobi gowes. Seperti yang kami lakukan Selasa 6/4/2021 ini pukul 0530 - 07.00an. Meliuk ke sudut-sudut kampung tengah kota di Surabaya. Melihat kehidupan pagi rakyat yang sudah bergerak bergairah hidup terus penuh semangat.
Penjual makanan minuman, bertebaran di muka bumi Surabaya. Senang saya melihat rakyat terus mampu makan dan melanjutkan hidup di tengah adanya keterbatasan fasilitas.
Rakyat sangat tabah menghadapi pandemi yang masih membatasi banyak gerak dan kerumunan. Ada yang wafat, ya sudah segera dimakamkan. Namun kehidupan harus dilanjutkan. Rakyat sudah terbiasa prihatin, sehingga setiap pagi tetap bersemangat untuk terus bernyali. Lanjutken hidup setiap hari.
Menu apa pasca gowes?
Nah, menu rakyat yang membahagiakan hati. Bubur ayam, ceker pedes mankyus, pepaya iris, teh anget manis, air mineral, dan krupuk secukupnya.
Hati sudah bahagia. Apalagi perut dibiarkan agak lapar dulu sebelum gowes. Bakdo gowes, makan semangkin enyak bangedd... Alhamdulillah, puji Tuhan yang selalu menganugerahi nikmat sehat nikmat makan nikmat hidup.
Pas di Banjarmasin, bakdo gowes kita makan soto banjar yang uenake poll.. dan kuahnya mantep banget.