Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Menangis tapi Bumi Tak Mampu Menampungnya

19 Maret 2024   23:49 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:53 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Beberapa hari langit menangis dan menumpahkan air matanya dalam jumlah tak terkira

Langit menangis karena tak tahan siksa yang dialaminya sebab polusi dan pantulan panas akibat aktivitas manusia

Langit menangis juga karena empatinya terhadap bumi yang kian rusak tak berupa

Tapi setelah air mata langit tumpah tak terkira ternyata bumi tak sanggup menerimanya

Lalu meluaaplah air mata itu ke mana-mana

Kini manusialah yang ganti menangis sebagai akibatnya

Begitulah karma berlaku manusia menyakiti bumi dan langit maka kini bumi dan langit ganti menyakiti manusia

Maka saling menyakiti itu hendaklah diakhiri dengan cara manusia bertobat untuk melukai bumi dan langit dengan bertindak lebih bijaksana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun