Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air yang Mengalir Abadi

18 Januari 2022   12:55 Diperbarui: 18 Januari 2022   13:31 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Air yang mengalir di manapun selalu tidak abadi. Jika musim hujan tiba, sumber-sumber air akan hidup kembali. Alam menjadi segar berseri

Namun jika kemarau tiba maka air menyurut menyisakan kerontang yang kering sekali. Lalu semua tumbuhan dan mahluk sungai seperti ikan akan mati.

Tapi di antara semua air, ada air yang abadi. Itu adalah airmata sang gadis atau sang kekasih yang senantiasa ada di setiap situasi. Jika sang perjakan kekasihnya celaka atau berduka, airmata sang gadis akan mengalir tiada henti. Jika sang jejaka bersuka atau bahagia,  airmata itu juga mengalir hanya berbeda arti.

Airmata sang gadis jugalah yang menjaga hubungan mereka berdua tetap lestari. Airmata sang gadis sebagai pengendali. Sebab jika tak ada airmata itu maka sang jejaka akan meninggalkannya lari, atau bisa pula mendua hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun