Air yang mengalir di manapun selalu tidak abadi. Jika musim hujan tiba, sumber-sumber air akan hidup kembali. Alam menjadi segar berseri
Namun jika kemarau tiba maka air menyurut menyisakan kerontang yang kering sekali. Lalu semua tumbuhan dan mahluk sungai seperti ikan akan mati.
Tapi di antara semua air, ada air yang abadi. Itu adalah airmata sang gadis atau sang kekasih yang senantiasa ada di setiap situasi. Jika sang perjakan kekasihnya celaka atau berduka, airmata sang gadis akan mengalir tiada henti. Jika sang jejaka bersuka atau bahagia, Â airmata itu juga mengalir hanya berbeda arti.
Airmata sang gadis jugalah yang menjaga hubungan mereka berdua tetap lestari. Airmata sang gadis sebagai pengendali. Sebab jika tak ada airmata itu maka sang jejaka akan meninggalkannya lari, atau bisa pula mendua hati.