Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Corona Mengalahkan Segalanya

20 Juni 2021   23:17 Diperbarui: 21 Juni 2021   00:03 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Corona memang sangat berbahaya, ia bisa mengalahkan segalanya. 

Ia bisa merenggut nyawa berjuta dalam sekejap. Senyap tetapi membunuh berkali lipat dari senjata yang berdentam keras larasnya. 

Binatang bunglonpun dikalahkannya dalam hal berganti rupa. Ia berubah-ubah hanya dalam tempo sesingkat-singkatnya. Dulu ada  varian Alpha, lalu Beta, sekarang berubah lagi jadi Delta.  JIka bunglon binatang yang sama berubah rupa, lain halnya dengan corona karena ia beranak pinak dan anaknyalah yang berubah rupa tetapi induknya tetap ada.

Ia juga mengalahkan wanita pria ketika memilih pendamping hidupnya. Jika pria dan wanita selektif memilih pendamping hidupnya, maka tidaklah demikian dengan Corona. Ia tak pernah memilih kurban-kurbannya. Anak, orang muda, dan orang tua bisa direnggutnya. Segala profesipun bisa terkena. Dari status rakyat biasa sampai pejabatpun bisa terpapar olehnya.

Lalu harus bagaimana? Hidup setelah adanya Corona memang tak lagi sama. Segalanya harus diatur seturut protokol kesehatan: pakai masker, rajin cuci tangan, hindari kerumunan, dan jaga jarak.  Terima itu sebagai gaya hidup baru yang mungkin kita tak suka tetapi harus diterima. Tetaplah bahagia dan jaga hati dan tubuh agar tetap sehat.

Tak lupa pedulilah pada lingkungan dan sesama. Bantulah jika ada yang mebutuhkaan makanan dan obat-obatan. Laporlah jika ada yang terpapar tapi alpa melapor pada yang berwenang.

Yang tak kalah penting tetaplah berdoa apada Tuhan yang empunya kehidupan supaya dijauhkan dari Corona dan jika Ia berkehendak supaya Corona lekas pergi dari dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun