Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan Menonton Wayang Purwa

9 Juni 2021   22:03 Diperbarui: 9 Juni 2021   22:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertunjukan wayang purwa (sumber gambar: republika.co.id)

Ki Timbul Hadiprajitno, mementaskan Baratayudha. Suatu ketika di Kota Semarang dan saya menyaksikannya. Ketika saya masih sangat muda. Karna juga diajak ayah menemaninya.

Kisah yang sebenarnya saya tidak suka. Sebab Baratayudha selalu berkisah tentang gugurnya para ksatria baik di pihak Pandawa maupun Kurawa. Ada juga gugurnya ksatria yang mulia tetapi karena berbagai pertimbangan membela Kurawa.

Kisah Baratayudha juga kisah keramat dan berat sehingga sang dalang harus berpuasa sebelumnya.

Adegan miris terjadi ketika seorang ksatria harus meregang nyawa. Didahului dengan seekor burung gagak yang berseliweran di atas kepala sang ksatria. Lalu tembang megatruh mengalun dan ketika sang Ksatria meninggal dunia sang dalang mengasapinya dengan dupa dan ratus serta keluarlah bayangan jiwa dari tubuh sang ksatria.

Aroma mistis menebar.

Agak merinding juga.

Tapi itulah budaya luhur kita yang tak hanya sekedar menghibur tetapi juga menghadirkan suasana  di alam sana agar kita ingat kelk kitapun akan ke sana.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun