Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sama-Sama Tamu

7 Mei 2021   13:09 Diperbarui: 7 Mei 2021   13:12 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang pemuda mendengar tentang seorang guru maha bijaksana di sebuah desa terpencil di kaki gunung.

Sang pemuda menemui sang guru untuk meminta nasehatnya.

Ketika sang pemuda sampai di kediaman sang guru, ia heran karena tak banyak perabot di rumah sang guru. Hanya tikar sederhana dan sebuah meja saja.

Ketika sudah bertemu sang guru, si pemuda bertanya: guru orang yang termahsyur. Banyak murid. Tetapi mengapa tidak ada apa-apa di rumahmu? Hanya tikar dan meja saja? Bagaimana saya akan duduk? Saya biasa duduk di kursi dan tidak biasa duduk di tikar.

Sang guru balik bertanya: lha  kok kamu tidak membawa kursi sendiri untuk duduk?

Dengan heran sang pemuda menjawab: Lho, saya kan tamu di sini?

Jawab sang guru singkat: sama saya juga tamu.

Rupanya sang guru ingin menyampaikan pesan penting: kita semua adalah tamu di dunia ini. Si pemilik rumah adalah si penguasa alam semesta. Karena bumi juga bukan rumah kita sendiri,kita wajib menjaga bumi tetap asri dan lestari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun