Dalam satu sudut dunia digital yang tak berbatas, saya singgah di www.pinterest.com. Tempat ini, seperti loteng masa depan, dipenuhi foto-foto impian, kutipan pengharapan, dan potongan gagasan yang dilekatkan tanpa hirarki. Di antara papan-papan virtual yang penuh warna itu, saya menemukan satu nama yang mengusik keingintahuan: Dr. Anthony Weinert. Ia bukan semata seorang praktisi kesehatan. Ia seperti seorang penyair yang berbicara lewat tulang belakang, seorang filsuf yang menyentuh saraf dan menyebutnya jiwa.
Ia menyebut metodenya: Quantum Healing.
Tak ada yang betul-betul baru dari istilah ini. Deepak Chopra, pada dekade lalu, sudah mengangkat istilah tersebut dalam pusaran spiritualitas dan sains, dan sempat menuai decak kagum maupun cemooh. Namun Dr. Weinert---seorang dokter ahli bedah kaki dan spesialis biomekanik dari Michigan---membawanya ke ruang praktik, bukan hanya ruang kontemplasi.
Tubuh sebagai Pintu Masuk
Pinterest menampilkan wajah Dr. Weinert dalam berbagai postur: kadang sedang memijat kaki seorang pasien, kadang memegang alat seperti penyembuh masa depan, kadang bersandar dengan tatapan mendalam yang bisa Anda temukan pada para bhikkhu. Kutipan yang menyertainya lebih sering terdengar seperti mantra ketimbang diagnosis:
"Heal the body. Heal the mind. Heal the soul. They are all connected."
Kita hidup dalam zaman spesialisasi ekstrem. Ada dokter untuk urat jari, ada psikolog untuk trauma masa kecil, ada pelatih suara untuk nada yang sumbang. Kita terbiasa memisah-misahkan tubuh dan jiwa seolah mereka produk di rak supermarket. Kita lupa bahwa yang sakit bukan hanya otot, tapi seluruh arus dalam diri yang terhambat: kenangan, kegelisahan, luka yang tak terlihat.
Dalam metode Quantum Healing-nya, Dr. Weinert mencoba menjahit kembali keterpecahan itu.
Ia menyentuh kaki seseorang---dan percaya bahwa dari titik paling bawah tubuh manusia, ia bisa membaca kemacetan energi, stagnasi emosi, hingga trauma yang bersarang. Kaki, katanya, adalah cermin dari seluruh tubuh. Di situlah kita menapak, menanggung, dan menyeimbangkan hidup. Maka kaki bukan sekadar anatomi. Ia adalah biografi.