Sejenak, aku bersumpah melupakan segala percakapan barusan. Hidupku telah penuh, tidak ada celah bagi penyusup maupun penyelundup.
Notifikasi pesan masuk. Dari Firman.
Firman: Kenapa kamu menipuku?
Aku tertegun membaca pertanyaan itu. Apa lagi, sih. Gusar, aku segera membalas.
Aku: Menipu apa?
Firman: Kenapa kamu tidak bilang bahwa kamu punya suami? Aku bisa saja mencintai siapapun, tapi bukan perempuan yang telah dinikahi orang lain!
Aku: Aku sudah pernah bilang, berkali-kali.
Firman: Kapan?
Aku: Setiap kali kamu membuat pengakuan, aku sudah bilang "Abdi tos boga caroge (aku sudah punya suami)"
Firman: Aku dari Malang, Tan. Aku ora iso boso Sunda (aku tidak bisa bahasa Sunda)!
Aku batuk, tersedak serabi yang tengah aku nikmati. "Naha, Ummi (kenapa, Ummi)?" Suamiku bertanya khawatir.