Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Semua Demi Rinai

31 Agustus 2018   08:53 Diperbarui: 31 Agustus 2018   18:54 2716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya Allah, tolong hentikan hujan ini. Rinai takut, rumah kami bisa tenggelam."

Mendengar itu, waktu seperti mematung, aku remuk saat itu juga. Segala harapan jungkir balik. Aku jelas bukan hujan yang baik.

Berkali-kali, aku patah hati.

Sampai hari ini.

Rinai telah beranjak dewasa. Dia tidak lagi tinggal bersama Ibuk dan Bapak. Tanah rantau telah memanggilnya untuk berkemas dan bergegas. Aku ikut. Sejak Rinai hidup di kota ini, media massa ramai memberitakan tentang curah hujan yang meningkat drastis.

Dari beranda kamar barunya, Rinai seringkali menatap langit dengan pilu yang kusangka rindu. Aku turun, menyapa. 

Tapi, baru saja gemuruh menyelimuti kota, Rinai mundur dan buru-buru masuk. Melalui jendela, aku melihatnya meringkuk di balik selimut.

Segala yang aku lakukan tidak pernah membuatnya senang.

"Angin, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin membuat Rinai terus-terusan takut," tanyaku.

Angin berembus pelan ke kanan dan ke kiri. Itu yang ia lakukan ketika sedang berpikir. Bergerak anggun, mengayun ranting, meninabobokan makhluk-makhluk letih hingga terpejam.

"Rinai harus mengingat saat-saat indah kalian dan melupakan kejadian buruk itu," ujar Angin bernada bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun