ada sepasang luka saling ikat
membentuk sampul meninggalkan bercak
perempuan yang tumbuh di tubuhnya
berbagai pertanyaan tak terjawab
membentuk sajak-sajak panjang
mengalir pada tulang rusukÂ
yang menolak lupa asal muasal diciptakannya hawa
cermin retak gagal memantulkan wajah
dan ia melihat dirinya pada bayang-bayang malam
memberinya isyarat berlari sejauh mungkin
raih semua impian, semua keinginan
lalu ia serahkan dirinya pada waktu
menyisir pekat malam dan jalan liku berbatu
ketika mereka sibuk memindai fungsi tubuhnyaÂ
dan bagaimana hidupnya
dia gemar mempelajari bagaimana tunas mulai tumbuh
dari air susunya peradaban baru terbentuk
dari pemikirannya lahir pemimpin-pemimpin bangsa
lewat puisi di tubuhnya,
kelak dunia bukan lagi kutukan
tetapi rumah yang memberinya tempat dan kehormatan
Sukabumi, Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI