Mohon tunggu...
Novie Rompis
Novie Rompis Mohon Tunggu... Guru - Mendidik dan mengajar dengan hati

Guru yang peduli pada masa depan murid-nya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Secara Mandiri Menguasai EYD: Peserta Didik Dilatih Dalam Suara, Pilihan, dan Kepemilikan dari Proses Pembelajaran

24 April 2022   23:08 Diperbarui: 25 April 2022   13:45 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemahaman-pemahaman yang lebih kompleks dibatasi dengan kemampuan-kemampuan berbahasa yang tidak cukup. Misalnya: penggunaan huruf kapital, pemenggalan kata, penggunaan tanda baca, dan lain sebagainya. Padahal kecakapan berbahasa adalah modal awal untuk memasuki dunia pengetahuan dan informasi yang tanpa batas.

Alasan itulah yang menggerakkan saya untuk melakukan aksi nyata menguasai EYD di sekolah saya. Mengapa menguasai EYD? Karena dengan menguasai EYD, peserta didik dapat dibantu untuk melakukan kegiatan literasi dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjutan. 

Apalagi literasi bukan saja dimengerti secara sederhana melulu yaitu kemampuan membaca. Literasi adalah aktivitas berbicara maupun menulis (membuat produk-produk ide yang dapat dikomunikasikan dengan orang lain) yang membutuhkan kecapakan berbahasa secara baik.

Aksi nyata itu dilakukan dengan adaptasi teknologi dan bersifat ko-kurikuler. Sifatnya ko-kurikuler karena EYD bukan bagian tertentu pada kurikulum yang sementara dijalankan, dan tidak juga dibahas dalam materi tertentu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Proses-nya tidak konvensional tetapi diatur secara "modern" supaya dapat mendukung pengembangan kepemimpinan peserta didik. 

Dengan inisiatifnya sendiri, peserta didik dilatih untuk membangun kesadaran tentang pentingnya program ini sehingga dengan gerakan dari dalam diri, mereka mau memulai proses pembelajaran. Peserta didik melakukan registrasi awal sendiri, kemudian mengikuti pembelajaran secara mandiri. Pembelajaran-pembelajaran dapat mereka lakukan sesuai dengan mood, dan waktu mereka sendiri. 

Ada sesi sinkron yang menjadi kesempatan bagi setiap peserta untuk berbagi pemahaman dan juga untuk berdiskusi tentang kesulitan dan berdiskusi tentang hal-hal yang masih perlu penjelasan tambahan.

Pembelajaran tidak dilakukan melulu di dalam ruang kelas. Pembelajaran dilakukan secara online juga dengan menggunakan Googlemeet. Secara bebas, peserta dapat memilih tempat sendiri untuk melakukan pembelajaran asinkron. 

Untuk melakukan pembelajaran asinkron, peserta disuguhkan dengan video-video terkait content yang akan dipelajari. Platform Google sangat membantu proses itu. Rangkaian pembelajaran disusun teratur pada Googlesite. Peserta didik dapat mengkases kapan saja untuk melanjutkan proses pembelajaran yang secara mandiri mereka pilih.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Aksi nyata ini sangat disukai oleh peserta didik. Mereka dengan antusias datang memberi testimony tentang harapan, temuan, kesulitan, sekaligus hal-hal baru yang dipahami. Peserta didik juga dengan aktif berdiskusi untuk saling menguatkan pemahaman mereka dan juga untuk mencari solusi dari kekurangpahaman mereka tentang materi tertentu. Dan pada intinya program ini berhasil membantu peserta didik untuk mengembangkan kepemimpinan mereka.

Ada perasaan bahagia ketika aksi nyata ini dilangsungkan. Kebahagiaan terbesar karena sebagai seorang guru, saya tidak pernah membayangkan sebelumnya hasil dari program aksi nyata ini akan berdampak serius bagi peserta didik saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun