Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Penyintas Fobia Mantan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Satu Sudut Kota "T"

11 Oktober 2025   05:23 Diperbarui: 11 Oktober 2025   05:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kota itu, sesuatu tumbuh berwarna
Bukan bunga, bukan duri, melainkan bayang yang diam-diam belajar mencintai arus
Puluhan kilometer sunyi kita tempuh, demi membayar rindu dalam sisa cahaya sore
Di satu sudut kota itu, aku satu-satunya musim yang kau jaga
Namun tak tahu siapa yang terlambat
Takdir, atau tangan cinta yang congkak
Datang tanpa mengetuk, pergi pun lewat angin
Tiap tahun ku tahan puisi ini, tapi tak kan lagi hari ini
Selamat ulang tahun, duhai matahari kalbu
Meski dunia tlah berbeda, tetap terkadang hati berkata ingin pulang~


Bogor, 11 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Bukan Cenayang

Baca juga: Rasakan Diam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun