Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cincin Tak Bertuan

15 April 2024   15:05 Diperbarui: 15 April 2024   15:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pexels.com

"Dika... apa kabarnya Chik?"

"Oh ya, bang Dika kena stroke. Udah cukup lama. Dia kesulitan buat ngomong dan kakinya... juga ngga bisa jalan normal."

Voni mengernyitkan dahi memandang wajah Achika, ia kehabisan kata.

"Makanya... ayo main ke rumah, nanti kita ke tempat bang Dika. Mau ngga jenguk bang Dika?" tanya Achika bernada merayu. "Kasihan bang Dika, ditinggalin sama istrinya."

"Ditinggalin gimana?"

"Ya istrinya pergi. Dia ngga sanggup ngerawat bang Dika."


Voni tak habis pikir, cerita yang dikiranya cuma ada dalam sinetron benar-benar terjadi pada orang yang dicintainya. Ia pun telah memutuskan untuk menjenguk Dika dalam beberapa hari ke depan.

Seminggu berselang. Dari balik tirai, Voni sedang memandang ke luar jendela. Sekejap wanita itu membalikkan tubuhnya saat terdengar suara roda berputar, kian mendekat padanya. Dibarengi dengan suara Achika yang memanggil namanya.

Senyumnya mengembang, meski air matanya tak dapat ditahan. Lelaki yang duduk di atas kursi roda itu tidak tampak seperti Dika yang ia kenal dahulu. Meski kini tubuhnya jauh lebih kurus, tapi ialah Dika. Lelaki yang selalu dicintai dan dirindukannya.

Berbulan-bulan terlewati. Semenjak pertemuan kembali hari itu, di sela waktu pekerjaan Voni, ia selalu menyempatkan diri untuk menemui Dika. Bahkan di hari libur, Voni setia menemani dan mengurus Dika.

Voni juga pernah mendampingi Dika, beberapa kali untuk terapi di rumah sakit. Dan berkat ketulusan dan kesabarannya dalam merawat Dika, maka datanglah keajaiban. Dika membaik lebih cepat dari perkiraan dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun