4. Strategi Paling Realistis di Desa-Desa Indonesia
Dari berbagai strategi yang telah diuraikan, pengembangan BUMDes yang berbasis potensi lokal merupakan strategi paling realistis untuk diterapkan di desa-desa Indonesia. Hal ini didukung oleh fakta bahwa setiap desa memiliki kekayaan sumber daya alam, sosial, dan budaya yang unik dan dapat diolah menjadi sumber ekonomi produktif.
Studi oleh Puspa Dewi, Rowa, dan Dione (2025) di Kabupaten Bekasi menunjukkan bahwa pemberdayaan BUMDes berperan signifikan dalam pengembangan ekonomi lokal, terutama jika dikelola secara profesional dan berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Di Banjarasri, strategi ini dapat diwujudkan melalui optimalisasi BUMDes yang mengelola hasil perikanan dan olahan tambak. Desa juga dapat mengembangkan model integrated aquaculture business, yaitu pengelolaan tambak terpadu dengan unit produksi, pengolahan, dan pemasaran. Dengan demikian, nilai tambah dari sektor perikanan dapat dinikmati langsung oleh masyarakat lokal, bukan hanya oleh pihak luar.
Selain itu, pemerintah desa dapat mengintegrasikan sektor pariwisata edukatif dan kuliner berbasis hasil tambak, seperti wisata belajar "budidaya bandeng dan udang ramah lingkungan". Strategi ini terbukti realistis karena memanfaatkan potensi yang telah ada tanpa memerlukan investasi besar dari luar.
5. Keterlibatan Masyarakat dan Transparansi dalam Keberhasilan Inovasi
Keterlibatan masyarakat merupakan elemen fundamental dalam keberhasilan inovasi penggalian sumber dana desa. Partisipasi aktif warga tidak hanya menciptakan rasa memiliki terhadap program pembangunan, tetapi juga meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan desa. Menurut Khairina et al. (2025), pendekatan berbasis masyarakat (community-based) membuat program BUMDes lebih adaptif terhadap kebutuhan lokal dan mendorong keberlanjutan ekonomi desa.
Transparansi juga memiliki peran vital dalam membangun kepercayaan publik. Ketika masyarakat mengetahui bagaimana dana dikelola dan digunakan, mereka akan lebih bersedia terlibat dalam kegiatan ekonomi desa. Hidayah et al. (2024) menekankan bahwa tata kelola BUMDes yang baik, termasuk keterbukaan informasi keuangan, dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) secara signifikan. Di Banjarasri, penerapan sistem informasi desa berbasis digital yang memuat laporan kegiatan BUMDes dan keuangan desa secara terbuka dapat menjadi contoh penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang konkret.
6. Peran Mahasiswa dan Generasi Muda dalam Inovasi Penggalian Sumber Dana Desa
Mahasiswa dan generasi muda memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi di tingkat desa. Sebagai kelompok yang memiliki akses terhadap teknologi, informasi, dan jejaring sosial yang luas, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam memperkuat kemandirian ekonomi desa.
Firmansyah (2025) menekankan pentingnya peran generasi muda dalam digitalisasi ekonomi desa, terutama dalam membantu BUMDes beradaptasi dengan teknologi pemasaran online, e-commerce, dan branding produk lokal.