Mohon tunggu...
NovelMe
NovelMe Mohon Tunggu... Penulis - Baca dan Tulis ya NovelMe!

Joyful Unlimited Reading! Aplikasi Membaca & Menulis Novel. Tersedia di Google Play Store dan App Store.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tetap Mencintaimu

11 Maret 2019   15:23 Diperbarui: 11 Maret 2019   15:28 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

by Fazruli Rifkiyana Ulfah 

Mirna ku seperti lembaran fajar

Yang berjanji akan kembali

Meski kerap melawan rembulan

Mirna ku seperti selambu malam

Yang melingkupi hati


Saat petang menanti

Dan aku Mahesa nya

Yang masih menunggu

Walau Mirna yang sekarangpun

Tak seindah dulu

Ketegangan itu terpancar di dahi Mirna. Ada urat yang berkedut kasar di sana, dan juga kerut-kerut yang menandakan bahwa ia sedang mencoba bersabar.

"Aku harus mengatakan, bahwa yang kau lakukan itu salah" ujar Mirna sembari menatap mata rekan kerja nya dalam-dalam. "Yang kita tangani adalah orang-orang dengan kebutuhan khusus, dan yang kamu lakukan sudah jelas-jelas di luar peraturan yang tertulis disini"

Lawan bicara Mirna semakin menekuk wajah nya.

"Kalau sampai yang kamu lakukan membuat situasi bertambah kacau, dan kondisi pasien berubah down, terpaksa saya akan lapor ke atasan" Mirna menambahkan setelah sempat sekali mengurut kening. "Ingat! Moto kita adalah melayani dengan menyeluruh dan penuh kasih"

Lawan bicara Mirna mendesah dan kali ini menatap mata nya dengan tatapan memelas, "Mungkin saya terlalu lelah, pekerjaan ini menguras emosi dan tenaga saya, ini pertama kalinya saya bekerja seperti ini, jadi maaf jika nada bicara saya jadi terkesan emosional dan terlalu tinggi"

Mirna tersenyum samar dan menepuk bahu nya. "Lain kali lebih santai, lah! Kita tidak bisa memperlakukan mereka seperti orang normal" Dia berujar dan menatap lawan bicaranya dengan hangat, seketika ketegangan di antara mereka luntur. "Aku bisa bicara seperti ini karena aku pernah menjadi salah satu di antara mereka, Siska, aku tahu dan merasakan bagaimana skizofrenia itu menyerang, jadi..."

"Maaf, Mirna. Bukan maksud saya mengorek masa lalu mu"

"Itu bukan hanya sekedar masa lalu, Sis. Itu adalah kutukan yang akan selalu dibawa sampai mati

Dan mereka berdua pun terdiam, menutup pembicaraan itu setelahnya, dan kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Bagi Siska, pekerjaan ini hanya sebuah jalan bagi nya untuk mendapatkan uang. Berbeda dengan Mirna. Bagi nya, pekerjaan ini adalah salah satu wadah dimana ia bisa melayani Tuhan dengan berbagi dan membantu orang yang memiliki torehan sejarah yang sama dengan diri nya.

Sungguh beruntung bagi diri nya yang bisa bekerja di rumah penampungan para penderita gangguan jiwa itu setelah sebelumnya dia harus tenggelam bertahun-tahun karena digoncang skizofrenia.

Dan sesuatu yang berat untuk bisa lepas dari cengkrama skizofrenia, bagai bangkit dari kubangan lumpur yang menghisap nya sendirian. Dan dia masih harus berjuang untuk kembali di jalan orang normal dengan kekhawatiran jika suatu saat akan terperosok lagi.

Dan Mirna juga harus menghadapi konsekuensi lain, bahwasanya orang sepertinya kelak akan sangat sulit menghadapi hidup, untuk kembali bersosialisasi di tengah masyarakat yang kebanyakan menolaknya, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, dan juga untuk cinta nya.

------------------------------------------------Bersambung-------------------------------------------------

Penasaran dengan lanjutan ceritanya? Nantikan terus update dari NovelMe ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun