Mohon tunggu...
Nova Suyono
Nova Suyono Mohon Tunggu... mahasiswa

Anime

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Konflik Manusia Vs Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul Makin Parah, Sudahkah Pemerintah Bermuhasabah?

14 September 2025   08:10 Diperbarui: 14 September 2025   08:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kawanan Monyet Ekor PanjangSumber: https://jogja.idntimes.com/news/jogja/ratusan-monyet-jarah-lahan-pertanian-warga-gunungkidul-00-8fvh9-qmf

Insiden masuknya kawanan monyet ekor panjang (MEP) ke pemukiman semakin marak di kawasan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak sekali ulah yang ditimbulkan oleh gerombolan monyet ini, mulai dari merusak serta menjarah ladang dan kebun warga, masuk ke rumah warga untuk mencuri makanan, berani membongkar genteng bangunan, dan berpotensi membahayakan pengendara di jalan raya. Fenomena ini menjadi perhatian bagi berbagai kalangan mulai dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, pakar di bidang ekologi, hingga para aktifis dari komunitas pecinta alam dan pemerhati satwa.

Menurut Suroyo selaku Ulu-Ulu atau perangkat desa di Kalurahan Purwodadi (Nanda dan Yoseph, 2025), konflik antara masyawakat dengan monyet di Kabupaten Gunungkidul sudah terjadi sejak 10 hingga 15 tahun yang lalu, tetapi jumlah kasusnya dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul (Yusuf dan Zakki, 2025), sejak tahun 2023 hingga 2024 tercatat sekitar 133.563 ekor MEP menyerang lahan pertanian di 18 kecamatan di Kawasan Gunungkidul. Antonius selaku Kepala DLH Gunungkidul menambahkan bahwa konflik antara MEP dan manusia terjadi hampir di seluruh wilayah kabupaten Gunungkidul (Yusuf dan Zakki, 2025). Peristiwa ini menyebabkan kerugian besar bagi para petani, mengancam ketahanan pangan lokal, dan menimbulkan rasa resah di benak masyarakat setempat. Panewu (Camat) Purwosari pun mengusulkan untuk merubah status konflik manusia dan monyet ekor panjang ini menjadi bencana nasional.

Sejauh Mana konflik antara Manusia dengan Monyet Ekor Panjang dan di Gunungkidul?

Mungkin bagi para pembaca yang tidak bertempat tinggal di Gunungkidul merasa penasaran tentang detail fenomena tersebut. Berikut merupakan ragam konflik antara manusia dan MEP di Gunungkidul yang masih meresahkan warga hingga saat ini.

1. MEP Menjarah dan Merusak Ladang serta Kebun Milik Warga

Suroyo (Nanda dan Yoseph, 2025), mengungkapkan serangan MEP makin meningkat ketika musim kemarau, karena saat itu para monyet kekurangan persediaan makanan di habitatnya. Berbagai jenis tanaman pangan seperti beras, jagung, kacang, singkong, dan buah-buahan menjadi sasaran kawanan monyet ini. Suwarno selaku warga Kapanewon Ngawen (2023) mengungkapkan bahwa banyak lahan pertanian mangkrak akibat warga yang enggan bertani, karena selalu merugi akibat tanaman mereka sering dirusak kawanan MEP.

Sementara di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, kawanan MEP juga mengganggu hewan ternak warga. Novianto (Fardi, 2024), menjelaskan monyet ekor panjang sering mengganggu kambing di dalam kandang dengan cara ditunggangi, maupun dilempari menggunkan barang atau ranting kayu. Hal ini membuat hewan ternak menjadi stres. Payem (Markus dan Dita, 2024) menambahkan bahwa beberapa ekor ayam dan telur miliknya habis dimangsa oleh MEP.

2. MEP Memasuki Pemukiman dan Merusak Bangunan

Tidak hanya menjarah ladang, kawanan MEP juga memasuki pemukiman warga untuk mencuri makanan seperti buah-buahan, hingga telur ayam. Sementara di Kapanewon (Kecamatan) Purwosari, Para monyet bahkan nekat mencopot genteng rumah sampai merusak struktur rumah agar bisa menyusup masuk (Nanda dan Yoseph, 2025). Sementara di Padukuhan (Dusun) Giritirto, seekor monyet berani masuk dapur rumah warga dan mengobrak-abrik persediaan beras yang ada di sana. Ada juga laporan kawanan monyet ini merusak atap bangunan masjid.

3. Kawanan MEP Membahayakan Pengendara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun