Mohon tunggu...
Nova Mulyasari  Jaihas
Nova Mulyasari Jaihas Mohon Tunggu... Perindu Dakwah lewat Tulisan | Pengajar Anak | Penulis islami

Halo, saya Nova. Seorang penulis buku motivasi Islami dan pengajar rumahan yang fokus pada tahfiz, calistung, dan literasi untuk anak-anak. Saya percaya bahwa menulis adalah salah satu cara untuk berbagi kebaikan, menyampaikan hikmah, dan menyentuh hati. Di Kompasiana, saya ingin berbagi refleksi, inspirasi, serta catatan ringan seputar kehidupan, iman, dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhenti Berpikir Rumit, Kita Sederhanakan Saja

23 Agustus 2025   23:03 Diperbarui: 23 Agustus 2025   23:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah keadaan dunia yang semakin tak menentu, kita mudah terjebak dalam kerumitan pikiran. Semua ingin kita pecahkan sekaligus, seolah hidup ini adalah tentang lomba siapa yang paling cepat menemukan jalan keluar. Padahal, tidak selalu begitu. Ada hal-hal yang cukup kita terima dengan sederhana: belum waktunya berarti belum, sudah waktunya berarti sudah.

Sering kali, kita merasa dunia menekan dari segala arah. Ada target yang belum tercapai, ada rencana yang tak berjalan, ada harapan yang seakan menjauh. Pikiran lalu berputar tanpa henti, mencari jawaban dari hal-hal yang belum tentu bisa kita kendalikan. Padahal, menyederhanakan bukan berarti menyerah. Menyederhanakan justru cara agar kita tetap waras, tetap tenang, dan tetap percaya bahwa setiap hal punya waktunya sendiri.

Hidup tidak selalu menuntut kita untuk tahu semua jawabannya sekarang juga. Ada hal-hal yang memang harus kita jalani perlahan, sambil belajar sabar dan percaya. Bila belum waktunya, berarti belum. Bila sudah waktunya, ia akan datang dengan sendirinya---kadang bahkan lebih indah dari yang kita bayangkan.

Maka, berhentilah sejenak dari kerumitan itu. Tarik napas, sederhanakan, lalu percayakan sisanya kepada Allah. Dunia ini memang berantakan, tapi hati kita tidak harus ikut berantakan. Kita cukup melangkah dengan tenang, karena segala sesuatu akan indah pada waktunya---saat Allah mengizinkannya.

La tahzan :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun