Di tengah keadaan dunia yang semakin tak menentu, kita mudah terjebak dalam kerumitan pikiran. Semua ingin kita pecahkan sekaligus, seolah hidup ini adalah tentang lomba siapa yang paling cepat menemukan jalan keluar. Padahal, tidak selalu begitu. Ada hal-hal yang cukup kita terima dengan sederhana: belum waktunya berarti belum, sudah waktunya berarti sudah.
Sering kali, kita merasa dunia menekan dari segala arah. Ada target yang belum tercapai, ada rencana yang tak berjalan, ada harapan yang seakan menjauh. Pikiran lalu berputar tanpa henti, mencari jawaban dari hal-hal yang belum tentu bisa kita kendalikan. Padahal, menyederhanakan bukan berarti menyerah. Menyederhanakan justru cara agar kita tetap waras, tetap tenang, dan tetap percaya bahwa setiap hal punya waktunya sendiri.
Hidup tidak selalu menuntut kita untuk tahu semua jawabannya sekarang juga. Ada hal-hal yang memang harus kita jalani perlahan, sambil belajar sabar dan percaya. Bila belum waktunya, berarti belum. Bila sudah waktunya, ia akan datang dengan sendirinya---kadang bahkan lebih indah dari yang kita bayangkan.
Maka, berhentilah sejenak dari kerumitan itu. Tarik napas, sederhanakan, lalu percayakan sisanya kepada Allah. Dunia ini memang berantakan, tapi hati kita tidak harus ikut berantakan. Kita cukup melangkah dengan tenang, karena segala sesuatu akan indah pada waktunya---saat Allah mengizinkannya.
La tahzan :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI