Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Silaturahmi saat Lebaran Bukan Basa-basi, Ya!
Habis (Puasa) Ramadan, Lanjut Syawalan
Mari Kendalikan Peredaran Uang Setelah Lebaran
Arus Balik Jalur Trans Barat Sulawesi Lancar dan Aman
Mengurai Kompleksitas Arus Balik Mudik Lebaran
Pertama Kali dalam Sejarah, Bayern Leverkusen Juara Bundesliga
Kamu pasti suka!
nova dya
nova dya Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Belenggu paling ajaib adalah ilmu, cita-cita, dan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelayut Awan Rindu

17 November 2022   22:00 Diperbarui: 17 November 2022   22:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Dok Pribadi
Ilustrasi/Dok Pribadi
Ilustrasi/Dok Pribadi
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelayut 

Bergelayut 

Seperti sedang menahan berat 

Entah apa yang tersimpan pekat 

Semirip awan 

Yang akan segera dicumbui hujan 

Kupandangi di kejauhan 

Air pun ingin segera tertumpahkan

Mulai dari lambat 

Hingga ke cepat 

Aturan ritmenya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.