Mohon tunggu...
nova aas
nova aas Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

tawakal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Konflik dalam Perspektif Islam

28 Oktober 2021   10:25 Diperbarui: 28 Oktober 2021   10:38 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum teman-teman...bagaimana kabarnya ? semoga sehat selalu ya...fisik maupun batinnya hehehe. Semoga juga selalu dalam lindungan Allah SWT..Aamiin. Pada pertemuan ini, saya akan membahas sedikit mengenai manajemen konflik yang dikaitkan dengan Al-Quran atau sunnah. Hmmm... bisa dikataka mengelola konflik secara islam. Lets go kita simak yaaa...!!!

Apa sih  yang dimaksud manajemen ?

Menurut Handoko, manajemen merupakan proses planning, organizing, actuating, dan controlling para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk  mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dalam konsep islam, manajemen diartikan sebagai tindakan mengatur segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab  sesuai dengan tugas yang telah ditanggungjawabkan  untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Konflik itu apa sih ?

Secara bahasa, konflik diartikan sebagai perselisihan, pertempuran dan bentrokan yang terjadi antar individu atau kelompok karena sebab tertentu.

Nah, dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen konflik adalah seni mengatur atau mengelola konflik sehingga konflik dapat diselesaikan sesuai dengan pengaturannya.

Tujuan manajemen konflik itu apa ?

Memahami serta menghormati orang lain

Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konflik

Bagaimana mengelola  konflik secara islam atau berdasar Al-Quran dan sunnah ?

Menangani konflik tidak hanya sebuah ilmu, tapi juga seni dalam berorganisasi. Berikut seni mengatasi konflik:

1) Pengalaman- pengalaman dalam menangani berbagai macam  konflik

2) Kemampuan menerapkan analisis SWOT, dan analisis medan kekuatan terhadap konflik yang sudah muncul atau konflik yang akan muncul.

4) Menggunakan pendekatan sistemik terhadap kasus konflik yang terjadi

Hal ini dapat digambarkan Alquran dalam Surat An-Nisa' ayat 59 yang artinya:

Terjemahnya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". Maksud dalam ayat di atas yakni ketika terjadi konflik, maka pemimpin memiliki peran dalam mengingatkan kembali tentang visi dan misi bersama. Dengan kembali pada cita-cita organisasi maka konflik akan menemui jalan damai dan kembali pada semangat kebersamaan.

Secara organisasi resolusi konflik adalah sebagai berikut:

  1. Menyelesaikan masalah yang sudah muncul atau yang masih terpendam. Masalah tidak bisa hilang karena diabaikan. Oleh karena itu, masalah perlu diselesaikan agar tidak membesar.
  2. Melihat masalah secara proporsional atau imbang, tidak membesar- besarkan, tidak mengada-ngada, namun juga tidak meremehkan.
  3. Kekuasaan lebih tinggi sebagai penengah, peredam atau pemberi solusi. Selama masalah yang menimbulkan konflik itu berkaitan dengan pekerjaan dan melibatkan banyak orang.
  4. Berkompromi atau diskusi. Kompromi merupakan belajar untuk menjadi fleksibel dan belajar untuk tidak menjadi keras.

Sebenarnya Allah tidak menyukai konflik apa pun yang terjadi diantara hambanya, namun dalam kenyataannya berbagai konflik dalam kehidupan memang sulit dihindari. Maka, setiap ada konflik yang diceritakan dalam Al-Qur'an selalu diakhiri dengan petunjuk agar diselesaikan secara damai, musyawarah, negosiasi dan lain sebagainya.

Al --Quran menawarkan spirit dalam menginspirasi dan memotivasi untuk mewujudkan resolusi konflik menuju perdamaian:

1. Melakukan tabayyun atau klarifikasi. Ini berada dalam Al -- Quran untuk menguji kebenaran informasi dari seorang fasiq (QS. Al Hujarat : 6)

2. Melakukan tahkim (upaya mediasi). Cara ini dilakukan untuk mendamaikan kedua belah pihak yang tengah berkonflik. Ini dijelaskan dalam Qs An-Nisa' : 35. Sebagai mediator tidak boleh memihak salah satu, ia harus adil dan mendorong kedua belah pihka itu untuk menuju perdamaian.

3. Melakukan syura (musyawarah), seperti pada QS. Al-Imron : 158.

4. Allah memerintahkan bermusyawarah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, sehingga tidak ada konflik yang tidak bisa diselesaikan jika kedua belah pihak memiliki niat  yang baik pula. Setelah menelusuri berbagai konflik yang dikemukakan dalam Al-Qur'an dapat disimpulkan bahwa, akar konflik sudah ada sejak manusia dilahirkan, dan konflik yang pertama terjadi masa nabi adam, dan konfliknya dimulai oleh anak-anak nabi Adam sendiri. Konflik yang terjadi pada umat-umat masa lalu disajikan dalam bentuk cerita-cerita yang tujuannya adalah untuk dijadikan pembelajaran bagi umat selanjutnya, agar kedepannya konflik tidak terjadi lagi dan kalau pun itu terjadi maka harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan perpecahan diantara umat.

5. Selanjutnya adalah sikap al-'afwu (saling memaafkan), berada di QS. Al-Baqarah; 237.

Terakhir yaitu tekad untuk al-ishlah (berdamai). Maka setelah bermaafan maka tekad untuk berdamai harus menjadi keharusan.

Perlu diingat bagaimanapun konflik itu terjadi, semua pasti ada hikmahnya, pasti ada pelajarannya. Datangnya konflik juga tidak sepenuhnya memberikan keburukan bagi kita jika diselesaikan dengan cara yang baik. Tapi memang sangat perlu kehati-hatian dalam menyikapi konflik. Karena salah menangani konflik akan menimbulkan masalah yang semakin panjang dan serius sehingga menjadi sulit diselesaikan. Tapi jika menyikapi dengan penuh kehati-hatian, damai, tenang dan meminta pertolongan Allah disetiap permasalahan pasti akan mendapatkan kemudahan dan InsyaAllah mendatangkan keberkahan dan hikmah. Misalnya, beberapa orang bisa semakin bijak, memiliki toleransi yang tingggi, rasa persaudaraan antar sesame semakin kuat,  dan mungkin akan menjadi pribadi yang semakin baik dan tangguh.

Nah itulah cara memanajemen konflik sesuai dengan Al-Quran dan sunnah atau secara islam. Semoga yang sedikit ini bisa memberi manfaat ya teman-tema!!

Burung irian burung cenderawasih, cukup sekian dan terimakasih. Heheheh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun