Mohon tunggu...
Achmad Chasina Aula
Achmad Chasina Aula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

General Dentist, Santri, Travel enthusiast, Madridista

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tidur Pasca Sahur dan Shubuh: Tinjauan Perspektif Islam dan Medis

15 Maret 2024   17:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   17:03 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Bahaya tidur setelah sahur kompas.com

Salah satu kebutuhan primer manusia disamping makan adalah tidur. Tidur menjadi kebutuhan individu yang tidak bisa diganti dengan kegiatan apapun. Melalui tidur berlangsung terjadinya proses metabolisme tubuh, mengistirahatkan organ organ tubuh yang seharian bekerja, dan mengembalikan tubuh kepada kondisi yang lebih prima setelah menjalani aktivitas seharian.

Tidur diartikan sebagai keadaan dimana seseorang dibawah kondisi sadar namun dapat dibangunkan jika diberikan rangsangan sensorik atau rangsangan lain. Pengertian lain menyebutkan bahwa aktivitas tidur merupakan aktivitas aktif dimana otak tidak mengalami penurunan aktivtas, bahkan dalam kondisi tertentu terjadi peningkatan penyerapan oksigen oleh otak.

Tidur memegang peranan penting dalam proses homeostatis tubuh, yaitu mengembalikan tubuh kepada kondisi yang prima setelah seharian melakukan aktivitas. Tidur menjadi salah satu faktor penting bagi kesehatan fisik dan mental, termasuk dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif maupun psikologis seseorang. Dengan makna lain, kurangnya aktivitas tidur seseorang dapat mengganggu proses homeostatis tubuh, metabolisme, hingga kesehatan fisik dan mentalnya.

Memasuki bulan Ramadhan menjadi kebahagiaan seluruh umat Islam karena didalamnya segala macam kebaikan dilipatgandakan pahalanya dan bahkan aktivitas tidur pun dapat dihitung sebagai Ibadah. Dalih inilah yang sering dipakai untuk menjadikan tidur sebagai pembenaran sifat bermalas malasan, dengan meninggalkan amalan dan kegiatan ibadah yang bernilai lebih. Padahal jika kita membaca secara utuh sesuatu yang berlebih lebihan itu merupakan perkara yang tidak baik. Dan bahkan tidur yang berlebihan disaat Ramadhan dihukumi sebagai perbuatan makruh.

Waktu setelah shubuh menjadi waktu diantara waktu yang paling sering digunakan untuk tidur kembali bagi orang yang sedang berpuasa. Tidur setelah shubuh dianggap sebagai pelunasan hutang tidur akibat kegiatan sahur yang bangun lebih awal ataupun karena aktivitas dimalam harinya yang melewati jam tidur pada hari hari biasanya. Padahal waktu shubuh memiliki banyak keutamaan dan berkah yang harusnya dapat digunakan untuk aktivtas yang lebih bermanfaat seperti membaca Al Quran, belajar, dan berolahraga.

Bagaimana hukum tidur setelah shubuh menurut perspektif Islam?

Menurut perspektif Islam, tidur setelah shubuh sangat tidak dianjurkan. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad S.A.W yang berbunyi  " Seusai shalat fajar (subuh), janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rizki " (HR Thabrani). Hal yang senada juga disampaikan oleh ulama terkemuka bernama Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, beliau mengatakan :

Artinya : Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang [makruh] kecuali ada penyebab atau keperluan."

Ada pendapat lain yang senada yang disampaikan oleh ulama bernama urwah bin Zubair, beliau mengatakan :

(  

Artinya: "Zubair bin Awwam melarang anaknya tidur setelah subuh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun