![[Sebuah Catatan] 4 Tahun di Kompasiana - Semua karena AnugerahNya](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/03/02/logo-65e26ad3c57afb5db1095702.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related){kind=logo}
Oleh karena itu, melihat mereka berada di atas panggung yang didesain ala panggung UEFA Champion League adalah suatu kepantasan yang tak perlu didebat.
***
Malam telah menggelayut di saat seremonial untuk para juara dilakukan. Lampu sorot besar perlu dinyalakan sebagai pengusir gelap. Penyerahan hadiah dan piala ini tidak saja untuk mereka yang bertanding di final tapi juga untuk pemain terbaik, topskor, dan medali dari juara 4 hingga juara 1 masing-masing untuk 2 kategori yakni putra dan putri.Â
Cukup banyak memang. Saat penyerahan piala, anak-anak yang maju menerimanya menunjukkan gelagat yang baik, mereka bukan sekedar menjabat tetapi juga mencium tangan panitia yang berbaris rapi di atas panggung. Suatu sopan yang teramat santun.
Demikianlah, penonton pulang dengan kelegaan disertai kepuasan telah menyaksikan partai terakhir. Apresiasi besar patut diberikan kepada panitia yang dengan kerja keras memberi hiburan bagi segenap warga Belu. Siapa pun yang pernah menjadi panitia kegiatan sekecil apa pun tahu pasti, tak mudah untuk melaksanakan event tingkat kabupaten secara maraton selama lebih dari tiga minggu. Waktu, tenaga, dan energi terkuras demi kelancaran turnamen sedari awal hingga partai final kemarin. Rangkaian seremonial yang megah menunjukkan keseriusan panitia mempersiapkan segala sesuatunya.
Begitulah, sesuatu yang kita tahu bakal menjadi yang terakhir mestilah diperlakukan khusus, dipersiapkan spesial dengan dua telor.
JAVARIO
