Ketiga, Strategi coping dalam Menghadapi Masalah
Strategi coping dapat dilakukan dengan menyeimbangkan peran antara masing-masing pasangan, self-care dan self-control dengan memberikan dukungan satu sama lain, termasuk mempraktikan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam hubungan. Cara ini dapat menciptakan pola interaksi dan komunikasi yang lebih sehat, harmonis, dan melanggengkan komitmen, bahkan mendewasakan masing-masing pasangan dalam menangani masalah yang ke depan bisa timbul.
Keempat, Pemahaman Literasi Agama dengan Baik dan Bijak
Agama, menjadi faktor penting yang menentukan arah jalannya manusia secara rohani. Karenanya memahami literatur agama yang baik melalui kitab suci dengan penafsiran yang benar, tidak 'parsial', tanpa konteks yang utuh adalah penting. Contoh, dalih "boleh poligami" sering dijadikan pembenaran untuk berselingkuh atau menikah diam-diam, padahal syarat poligami sangat berat dan tidak boleh mencederai keadilan dan amanah (lihat QS. An-Nisa: 3). Penting juga memisahkan antara "syariat" dan "niat tersembunyi". Sesuatu yang "tampak syar'i" belum tentu benar jika niatnya tidak baik.  Contohnya adalah menikah lagi untuk menutupi selingkuh, lalu menyebutnya sebagai "sunnah".
Literasi agama yang sehat akan menuntun pada akhlak, bukan hanya ritual atau simbol, tapi juga  justifikasi budaya 'patriarkhi', guna mencari "dalil pembenaran" agar terlihat benar, misalnya dengan menyalahkan pasangan sah atau berkata "jodoh dari Allah tidak bisa ditolak."
Terakhir tentu penting membuka "kritik sosial dan dialog agama" bukan ditutup dengan kalimat seperti "urusan rumah tangga orang lain, jangan ikut campur." Penting ada kontrol sosial dari tokoh agama, komunitas, dan keluarga agar terhindar seperti apa yang terjadi dalam kasus "Walid" yang terjebak dalam "Bidaah" yang salah. Karena agama mengajarkan tanggung jawab, kesetiaan, dan adab menjaga pernikahan. Termasuk dalam Islam, perselingkuhan (khianat terhadap pasangan sah) termasuk dalam kategori dosa besar (QS. Al-Isra': 32).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI