Kalau ngomongin liburan bareng teman, biasanya ujung-ujungnya cuma satu: wacana. Entah sudah berapa kali grup chat kami dipenuhi rencana-rencana dadakan yang akhirnya bubar jalan karena satu dan lain hal. "Minggu depan, gas ya ke puncak!" atau "Ayo camping, bawa tenda, kita healing!" Tapi yang terjadi? Ya sudah bisa ditebak semuanya berakhir di chat, tanpa realisasi.
Tapi suatu hari, entah kenapa, semesta mendukung. Wacana itu berubah jadi kenyataan. Kami memutuskan buat short getaway ke Mata Air Leuwi Baeuud, yang lokasinya ada di daerah Loji, Karawang. Nggak terlalu jauh dari pusat kota, tapi cukup untuk kabur dari hiruk-pikuk rutinitas. Tempat ini memang belum terlalu banyak diekspos, tapi justru itu daya tariknya alami, sejuk, dan belum "terlalu ramai."
Perjalanan ke Leuwi Baeud sendiri sudah cukup jadi pengalaman seru. Dari kota Karawang, kami harus menempuh jalur yang lumayan naik-turun, berkelok, dan di beberapa titik cukup curam. Ada beberapa tanjakan yang bikin motor kami kerja ekstra, dan beberapa belokan tajam yang memacu adrenalin. Tapi meskipun capek, jalur menuju ke sana ternyata punya pemandangan yang menenangkan. Sepanjang jalan, kita disuguhi hijaunya pepohonan, suara air dari kejauhan, dan udara yang segar banget beda jauh dari suasana kota.
Begitu sampai di Leuwi Baeud, semua lelah itu langsung terbayar. Tempat ini bisa dibilang unik. Salah satu hal paling menarik dari Leuwi Barud adalah adanya tempat duduk yang ditaruh langsung di atas aliran air mata airnya. Jadi bayangin, kamu duduk santai di kursi yang setengah terendam di aliran air jernih dan sejuk, sambil makan Pop Mie, gorengan, atau jajan pasar yang kamu beli di warung terdekat. Sambil itu, kamu bisa ngobrol bareng teman-teman, ciprat-cipratan air, bahkan sekadar merendam kaki atau rebahan di pinggir aliran. Suasananya rileks banget. Air yang mengalir pelan di antara kaki, suara gemericik, ditambah angin sepoi-sepoi dan pepohonan yang rimbun di sekitarnya, bikin semua masalah dunia terasa jauh. Rasanya kayak waktu ikut berhenti sejenak.
Ada juga warung-warung kecil di sekitar lokasi yang menyediakan jajanan ringan dan minuman. Pop Mie hangat, kopi hitam, es teh manis, sampai gorengan semuanya terasa lebih nikmat karena dimakan sambil duduk di aliran mata air alami. Mungkin karena suasananya yang adem, atau karena kami sudah lapar habis menempuh perjalanan, tapi semua terasa enak-enak saja. Salah satu momen favoritku adalah saat kami semua duduk melingkar di kursi-kursi itu, kaki terendam air, masing-masing pegang gelas kopi, dan ngobrol santai. Nggak ada yang pegang HP, nggak ada yang sibuk update story. Justru momen tanpa gadget itu yang bikin semua terasa lebih real.
Liburan singkat ini sebenarnya nggak direncanakan terlalu matang, tapi justru itu yang bikin seru. Kami datang hanya dengan niat: "yang penting jalan." Dan ternyata, kadang yang paling berkesan memang bukan perjalanan jauh, bukan tempat mahal, tapi yang dilakukan bareng orang-orang yang bikin nyaman.
Leuwi Barud merupakan destinasi yang pas untuk kamu yang ingin mencari tempat dengan udara yang sejuk, biaya terjangkau, dan suasana yang tidak terlalu ramai. Dengan modal yang sederhana, seperti bensin dan uang jajan secukupnya, kamu sudah bisa menikmati keindahan alam yang menyegarkan di sana. Tempat ini menawarkan pemandangan yang menenangkan, cocok bagi kamu yang ingin melepas penat dari rutinitas sehari-hari tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Sekarang, tiap kali lihat galeri foto di HP, aku senyum-senyum sendiri. Akhirnya, wacana itu benar-benar jadi kenyataan. Dan bukan cuma sekadar "healing" ala-ala, tapi benar-benar waktu yang berkualitas bareng teman-teman lama. Mungkin kita nggak butuh tempat mewah atau perjalanan jauh untuk merasa bahagia. Kadang, cukup duduk di atas aliran air dingin, sambil makan Pop Mie dan ngobrol ngalor-ngidul sama teman lama, itu sudah lebih dari cukup.
Â