Mohon tunggu...
Noncik Langgur
Noncik Langgur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan Menulis. Menulis dan membaca

Apa Yang Engkau Tidak Tahu Tahulah Engkau Bahwa Engkau Tidak Tahu. Wae Keram.Id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sapaan Malam

28 November 2021   18:08 Diperbarui: 28 November 2021   18:10 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto GunungPurba. Com

Angin malam menyapa

Aku pun terlena menikmati bisikan Nya

Perlahan namun pasti

Itu lebih baik, katanya

Seakan-akan dia memberi aku wasiat

Guntur menggelegar kilat menyambar

Menghiasi langit tanpa bintang

Aku melihat pada boleh matanya

Di sudut-sudut penuh air

Di putih-putih boleh matanya

Di hiasi warna merah yang jarang hadir

Di kalah dia bisik sesuatu kepada ku

Ia walaupun air matanya tidak turun

Aku tanya kepada dia

Kenapa? 

Katanya mengingat kepada seseorang 

Kehadirannya mampu merubah hidup Nya

Tapi sayang kini dia sudah pergi

Kini satu kata sapa pun, dia tidak pernah dengar 

Seperti Hari-hari kemarin

Aku dekati api sembari menikmati cerita uniknya 

Aku dapat hangat panasnya api

Imaji ku dapat berbagai inspirasi

Dari ceritanya uniknya

Katanya

Kasih sayang itu adalah hangat kehidupan, itu kata nya

Sembari aku menikmati secangkir kopi

Dahaga hilang segar aku dapat

Katanya

Kesejukan hati  itu butuh modal hidup toleransi, itu wasiatnya

Lembut hati  halus budi  itu kunci kesejukan hidup, itu katanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun