Angin malam menyapa
Aku pun terlena menikmati bisikan Nya
Perlahan namun pasti
Itu lebih baik, katanya
Seakan-akan dia memberi aku wasiat
Guntur menggelegar kilat menyambar
Menghiasi langit tanpa bintang
Aku melihat pada boleh matanya
Di sudut-sudut penuh air
Di putih-putih boleh matanya
Di hiasi warna merah yang jarang hadir
Di kalah dia bisik sesuatu kepada ku
Ia walaupun air matanya tidak turun
Aku tanya kepada dia
Kenapa?Â
Katanya mengingat kepada seseorangÂ
Kehadirannya mampu merubah hidup Nya
Tapi sayang kini dia sudah pergi
Kini satu kata sapa pun, dia tidak pernah dengarÂ
Seperti Hari-hari kemarin
Aku dekati api sembari menikmati cerita uniknyaÂ
Aku dapat hangat panasnya api
Imaji ku dapat berbagai inspirasi
Dari ceritanya uniknya
Katanya
Kasih sayang itu adalah hangat kehidupan, itu kata nya
Sembari aku menikmati secangkir kopi
Dahaga hilang segar aku dapat
Katanya
Kesejukan hati  itu butuh modal hidup toleransi, itu wasiatnya
Lembut hati  halus budi  itu kunci kesejukan hidup, itu katanya