Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kontroversi Sumpah Palapa

12 Februari 2019   00:18 Diperbarui: 12 Februari 2019   02:21 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sira Gajah Mada patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada, "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tajung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Terjemahannya,

Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa, ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

 

Sumpah yang melahirkan kontroversi

Sumpah yang membawa petaka

Sumpah untuk mempersatukan

Atau sumpah untuk menaklukan

Pararaton yang memuat naskah Sumpah Palapa

Secara eksplisit tidak menyebutkan teks itu sebagai sebuah sumpah

Tak ada satu pun kata dalam serat mencantumkan kata sumpah  

(Maaf, ini pendapat seorang ahli sejarah)

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya

Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah kejayaan kerajaan di Nusantara

Mulai dari Sriwijaya, Majapahit, Pajajaran, Singhasari dan kerajaan lainnya

Terlepas dari multi penafsiran Sumpah Palapa

Ikrar terucap karena kuatnya keinginan mahapatih Gajah Mada

Untuk membendung pengaruh kerajaan Asia Tenggara di Nusantara

Nusantara harusnya di bawah ke-kuasaan kerajaan yang ada di dalamnya

Bukan dikuasai kerajaan lain yang ada di daratan Asia Tenggara

Ini berarti, mahapati Gajah Mada meneruskan perjuangan leluhurnya

Prabu Kertanagara raja terakhir kerajaan Singhasari

Raja pertama Jawa Dwipa yang ingin menyatukan Nusantara

Dan, membendung pengaruh kekuasaan Kaisar Kubilai Khan dari Mongol

Kepergiannya Gajah Mada (wafat), Prabu Hayam Wuruk (raja Majapahit) larut dalam duka

Ia berusaha mencari pengganti, dipanggillah anggota dewan pertimbangan Agung

Tetapi, hingga akhir pertemuan, Raja Hayam Wuruk tak menemukan pengganti Gajah Mada  

Pertemuan Agung  memutuskan sang mahapati Gajah Mada tidak tergantikan

Singosari, 11 Pebruari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun