Jangan memaksakan diri untuk membantu kalau kamu sendiri masih dalam kesulitan. Prioritaskan dulu dirimu, baru pikirkan bagaimana kamu bisa berbagi dengan orang lain.
2. Fokus pada bantuan yang bersifat memberdayakan
Ada perbedaan antara sekedar ‘menolong’ dan ‘memberdayakan’. Misalnya, dibandingkan terus-menerus memberi uang kepada teman yang kesulitan, lebih baik bantu dia mencari cara untuk mendapatkan penghasilan sendiri.Â
Dengan begitu, kamu tidak hanya sekedar memberi, tapi juga membantu dia menjadi lebih mandiri.
3. Belajar mengatakan ‘tidak’ tanpa merasa bersalah
Menolak seseorang bukan berarti kamu jahat atau tidak peduli. Kadang, mengatakan ‘tidak’ justru lebih baik daripada memberi bantuan yang akhirnya membuat kamu sendiri kesulitan. Kamu bisa menolak dengan sopan, misalnya:
 "Maaf ya, aku belum bisa bantu saat ini."
 "Aku ngerti situasimu, tapi aku juga lagi ada kebutuhan sendiri."
 "Mungkin kamu bisa coba cari solusi lain dulu?"
4. Pahami bahwa kamu tidak bisa menyelamatkan semua orang
Kadang kita merasa punya tanggung jawab untuk menolong semua orang, tapi kenyataannya, kita bukan superman.Â
Ada batasan dalam hal yang bisa kita lakukan. Fokuslah pada bantuan yang benar-benar berdampak, bukan yang hanya sekedar membuat kita merasa ‘baik’ sementara.
Seperti seorang pendaki gunung yang ingin menolong temannya, ia harus memastikan dirinya cukup kuat dan memiliki perbekalan yang cukup sebelum akhirnya bisa membantu.Â
Begitu pula dalam kehidupan ini, menolong orang lain itu baik, tapi jangan sampai kita menjadi 'lilin yang menerangi orang lain tapi membakar diri sendiri'.