Jadi, menyelamatkan diri sendiri dulu itu bukan egois, tapi realistis. Kita tidak bisa membantu orang lain kalau diri sendiri sudah dalam kondisi ‘sekarat’.
Bantu orang lain itu baik, tapi tetap harus ada batasnya. Kalau kita selalu merasa harus membantu semua orang, kapan kita punya waktu untuk menjaga diri sendiri? Ingat, bukan tugas kita untuk menyelesaikan semua masalah orang lain.
Kalau kamu mau membantu orang lain, minimal kamu tanyakan tiga pertanyaan ini ke diri sendiri:
1. Apakah bantuan ini masih dalam batas kemampuan saya?
Kalau membantu seseorang membuatmu harus mengorbankan kebutuhan dasarmu sendiri (misalnya uang makan, waktu istirahat, atau kesehatan mental), maka itu tanda kalau bantuan itu sudah di luar batas kemampuanmu.
2. Apakah bantuan ini akan membuat saya kewalahan?
Jangan sampai kamu membantu orang lain tapi malah membuat kamu sendiri stres atau terbebani.
3. Apakah orang ini benar-benar membutuhkan bantuan atau hanya memanfaatkan saya?
Jujur saja, ada beberapa orang yang memang sering meminta bantuan bukan karena benar-benar butuh, tapi karena mereka tahu kamu nggak enakan untuk menolak.
Menetapkan batasan dalam membantu bukan berarti kita berhenti peduli. Justru, dengan punya batas yang jelas, kita bisa membantu dengan lebih efektif tanpa harus mengorbankan diri sendiri.
Sekali lagi, bantu orang lain itu bagus, tapi harus dengan cara yang tepat. Berikut empat cara membantu dengan bijak tanpa harus merugikan diri sendiri: