Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Uang: Sumber Kebahagiaan atau Biang Kerok Masalah?

12 April 2024   07:08 Diperbarui: 12 April 2024   07:08 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Uang. (Sumber Gambar: pexels.com/Karolina Grabowska)

Uang, sebuah alat tukar yang tak terelakkan dalam kehidupan manusia. Ia menari di atas panggung ekonomi, memainkan peran vital dalam setiap aspek kehidupan. Keberadaannya digemari, dikejar, dan bahkan dipuja. Namun, di balik kilaunya, uang menyimpan sisi kelam yang tak jarang menjadi sumber masalah.

Uang bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menjadi sumber kebahagiaan. Uang memungkinkan kita untuk memenuhi kebutuhan hidup, membeli makanan, pakaian, tempat tinggal, dan berbagai kebutuhan lainnya. Uang juga membuka akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan hiburan, yang meningkatkan kualitas hidup manusia.

Di sisi lain, uang tak jarang menjadi biang kerok masalah. Kekhawatiran akan uang, hutang, dan ketidakstabilan finansial dapat memicu stres dan kecemasan. Persaingan untuk mendapatkan sumber daya, perbedaan gaya hidup, dan perselisihan terkait uang dapat merusak hubungan antar individu. Tekanan finansial dalam pernikahan dapat memicu pertengkaran dan ultimately, berujung pada perceraian.

Apakah uang sumber kebahagiaan atau biang kerok masalah? Jawabannya tak sesederhana hitam dan putih. Uang hanyalah alat, dan seperti alat lainnya, ia dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan.

Mari sama-sama kita bahas lebih dalam, benarkah uang itu adalah sumber kebahagiaan atau uang justru merupakan akar biang kerok dari berbagai macam perselisihan? 


Sebuah pertanyaan abadi yang sering kita dengar, apakah kebahagiaan bisa dibeli dengan uang?

Mari kita jawab sama-sama. 

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, indeks kebahagiaan nasional mencapai angka 71,49 pada tahun 2021, naik sebesar 1,13% dari tahun 2017. Dengan pendapatan yang lebih tinggi, tingkat kebahagiaan penduduk berpendapatan tertinggi mencapai 77,15. Seiring naiknya pendapatan indeks kebahagiaan nasional pun ikut naik, apakah ini berarti uang adalah kunci utama kebahagiaan, atau ada sesuatu yang lain dibalik naiknya indeks kebahagiaan nasional tersebut?

1. Uang sebagai Sumber Kebahagiaan

Uang sering diidentikkan sebagai sumber kebahagiaan. Meskipun kebahagiaan tidak semata-mata diukur dengan uang, namun tak dapat dipungkiri bahwa uang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dalam berbagai aspek. Berikut adalah empat contoh bagaimana uang dapat meningkatkan kualitas hidup:

Pertama, Meningkatan Akses Kesehatan. Uang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang lebih baik, termasuk perawatan medis yang lebih canggih dan obat-obatan berkualitas.

Kedua, Pendidikan yang Lebih Baik. Dengan uang, seseorang dapat mengakses institusi pendidikan yang lebih baik, kursus-kursus tambahan, dan sumber belajar lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Ketiga, Kenyamanan dan Keamanan. Uang dapat digunakan untuk membeli rumah yang lebih nyaman, mobil yang lebih aman, atau teknologi keamanan yang super canggih untuk melindungi keluarga dan harta benda mereka. 

Keempat, Investasi untuk Masa Depan. Uang dapat diinvestasikan untuk mempersiapkan masa depan, seperti tabungan pensiun, investasi di pasar saham, atau membangun bisnis sendiri.

Apakah kebahagiaan ada hubungannya dengan kemampuan finansial? 

Konsep ‘kebahagiaan’ sering kali dikaitkan dengan kemampuan finansial seseorang. Menurut sumber dari gaya.tempo.co dan halodoc.com, setidaknya ada tiga aspek terpenting tentang hubungan antara uang dan kebahagiaan:

Pertama, Kebutuhan Dasar. Uang memungkinkan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian, yang merupakan fondasi dari kebahagiaan. Ketika kebutuhan dasar ini terpenuhi, individu mungkin merasa lebih bahagia.

Kedua, Keamanan Finansial. Memiliki keamanan finansial dapat mengurangi stres dan kecemasan terkait dengan ketidakpastian ekonomi, sehingga meningkatkan kesejahteraan emosional.

Ketiga, Keseimbangan Hidup. Meskipun uang penting, kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam keseimbangan antara kepuasan material dan spiritual. Kebahagiaan tidak hanya tentang memiliki uang, tetapi juga tentang bagaimana seseorang menggunakan uang tersebut untuk mencapai tujuan hidup yang lebih besar dan memperkaya pengalaman hidup mereka.

Barack Obama, mantan Presiden Amerika Serikat, berkata, “Uang bukan satu-satunya jawaban, tapi itu membuat perbedaan.” Ini menunjukkan bahwa meskipun uang tidak dapat menyelesaikan semua masalah, memiliki uang dapat membantu dalam banyak situasi. 

2. Uang sebagai Penyebab Masalah

Uang sering kali menjadi sumber stres atau konflik dalam berbagai situasi. Ini adalah empat contohnya:

Pertama, Ketidaksetaraan Pendapatan. Perbedaan pendapatan yang signifikan antar individu atau kelompok dapat menimbulkan rasa iri, ketidakpuasan, dan konflik sosial.

Kedua, Utang. Memiliki utang yang besar dapat menyebabkan stres finansial yang berkelanjutan, terutama jika seseorang kesulitan membayar kembali.

Ketiga, Pengelolaan Keuangan Keluarga. Ketidaksepakatan antara pasangan atau anggota keluarga tentang cara mengelola atau membelanjakan uang dapat menyebabkan konflik rumah tangga.

Keempat, Krisis Ekonomi. Situasi ekonomi yang tidak stabil, seperti inflasi atau resesi, dapat meningkatkan tekanan finansial pada individu dan keluarga, menyebabkan stres dan konflik.

Bagaimana masalah keuangan dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dan kesejahteraan mental?

Menurut sumber dari bisnismuda.id dan dbs.id, masalah keuangan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan interpersonal dan kesejahteraan mental seseorang, diantaranya:

Pertama, Hubungan Interpersonal Masalah. Keuangan sering kali menimbulkan tekanan dalam hubungan, baik itu antara pasangan, anggota keluarga, atau teman. Ketika seseorang mengalami kesulitan finansial, mereka mungkin menjadi lebih tertutup atau mudah tersinggung, yang dapat menyebabkan konflik dan kesalahpahaman. Disamping itu, utang atau ketidaksetaraan pendapatan dapat menciptakan ketegangan dan iri hati, yang merusak kepercayaan dan solidaritas dalam hubungan. 

Kedua, Kesejahteraan Mental. Tekanan finansial dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan, yang pada gilirannya dapat memicu gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Menurut sebuah studi, orang dengan masalah kesehatan mental hampir tiga setengah kali lebih mungkin memiliki utang bermasalah. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kondisi keuangan yang buruk dengan penurunan kesejahteraan mental. Krisis keuangan juga dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan zat sebagai cara untuk mengatasi stres.

Ketiga, Respon terhadap Stres Finansial. Wanita dan pria mungkin mengalami stres finansial secara berbeda. Wanita, yang lebih cenderung memiliki riwayat trauma, mungkin lebih rentan terhadap PTSD akibat kesulitan keuangan. Ini menunjukkan bahwa faktor sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang secara berbeda, tergantung pada latar belakang dan pengalaman hidup mereka.

Menurut laporan dari sumber goodstats.id, ditemukan dampak negatif dari tekanan finansial pada generasi muda. Laporan menunjukkan bahwa sekitar seperempat dari generasi Z dan milenial mengalami kesulitan mengatur keuangan karena biaya hidup yang mahal, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk menabung. 

Meskipun uang dapat memainkan peran dalam meningkatkan kebahagiaan dengan menyediakan kebutuhan dasar dan membuka akses ke peluang, penting untuk diingat bahwa itu bukan satu-satunya faktor yang menentukan kebahagiaan.

Faktor lain seperti hubungan yang kuat, kesehatan yang baik, dan makna hidup juga sangat penting.

Jadi bagaimana pendapat teman-teman Kompasianer tentang uang? Apakah uang itu sumber kebahagiaan atau biang kerok dari berbagai macam masalah? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun