Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sering Menolong, Justru Dituntut? Ini Cara Menjaga Batasan dalam Membantu Orang Lain

3 April 2024   23:21 Diperbarui: 3 April 2024   23:24 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menolak. (Sumber Gambar: pexels.com/SHVETS production)

Menolong orang lain merupakan perbuatan mulia yang dapat membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain. Namun, tak jarang, kebiasaan menolong ini justru dapat menimbulkan masalah.

Pernahkah Anda merasa terbebani atau bahkan dituntut oleh orang lain setelah sering membantu mereka? Jika ya, Anda tidak sendiri. Banyak orang yang mengalami situasi serupa.

Ketika kita sering membantu orang, mereka mungkin terbiasa dengan bantuan kita dan menganggapnya sebagai hal yang wajar. Hal ini dapat menumbuhkan ekspektasi pada mereka bahwa kita akan selalu membantu mereka, tanpa mempertimbangkan situasi kita.

Ketika kita tidak dapat membantu mereka, mereka mungkin merasa kecewa dan bahkan menuntut kita untuk tetap membantu mereka. Perasaan kecewa ini dapat berujung pada anggapan bahwa membantu mereka adalah kewajiban kita, bukan pilihan.

Situasi ini dapat menjadi rumit dan membuat kita merasa tidak nyaman. Artikel ini akan membahas tentang bagaimana menjaga batasan dalam membantu orang lain tanpa merasa bersalah atau egois.


Mengapa topik ini penting?

Topik ini penting karena membantu orang lain adalah bagian dari interaksi sosial yang sehat, namun tanpa batasan yang jelas, kebaikan bisa berubah menjadi beban. Menetapkan batasan membantu kita untuk:

Pertama, Menghindari kelelahan emosional. Terus-menerus menolong tanpa memperhatikan kebutuhan pribadi kita dapat menyebabkan kelelahan.

Kedua, mempertahankan hubungan yang sehat. Batasan yang jelas mencegah terjadinya ketergantungan dan memungkinkan kedua belah pihak untuk saling menghargai.

Ketiga, Menjaga keseimbangan. Membantu orang lain harus seimbang dengan menjaga kesejahteraan diri sendiri.

Pentingnya menetapkan batasan saat membantu orang lain adalah untuk menjaga keseimbangan antara keinginan untuk memberi dukungan dan kebutuhan untuk menjaga kesejahteraan diri sendiri. Batasan ini penting karena:

Pertama, Mencegah Ketergantungan. Dengan menetapkan batasan, kita membantu orang lain menjadi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada bantuan kita.

Kedua, Menghormati Diri Sendiri. Batasan membantu kita menghormati waktu, energi, dan sumber daya kita sendiri, sehingga kita tidak merasa terbebani atau diambil keuntungannya.

Ketiga, Mempertahankan Hubungan yang Sehat. Batasan yang jelas dan komunikasi yang terbuka mencegah kesalahpahaman dan memastikan bahwa hubungan tetap sehat dan saling menguntungkan.

Ini adalah dua contoh situasi di mana batasan membantu menjaga hubungan yang sehat:

Pertama, Bantuan Waktu dan Tenaga. Anda memiliki teman yang sering meminta bantuan untuk pindahan rumah. Karena tuntutan pekerjaan dan keluarga, Anda menyatakan bahwa Anda hanya bisa membantu di akhir pekan dan dengan pemberitahuan terlebih dahulu.

Kedua, Bantuan Batasan Emosional. Seorang kerabat sering berbagi masalah pribadi yang berat. Anda memilih untuk mendengarkan dan memberi dukungan, namun juga menyampaikan bahwa Anda bukanlah seorang profesional  dan mendorong mereka untuk mencari bantuan dari ahli terapi.

Bagaimana caranya untuk menetapkan batasan tersebut? 

Menetapkan batasan saat membantu orang lain memerlukan komunikasi yang jelas dan konsistensi. Berikut adalah lima cara untuk menetapkan batasan tersebut:

1. Komunikasi yang Jelas

Sampaikan batasan Anda secara langsung dan dengan sopan.

Jelaskan alasan di balik batasan tersebut agar orang lain dapat memahami situasi Anda.

2. Konsistensi

Tetap konsisten dengan batasan yang telah Anda tetapkan.

Jangan membuat pengecualian yang sering, karena ini dapat menyebabkan kebingungan dan ekspektasi yang tidak realistis.

3. Prioritaskan Kebutuhan Anda

Mengutamakan kebutuhan dan kesejahteraan diri sendiri adalah kunci untuk dapat terus memberikan bantuan tanpa merasa terbebani.

4. Berikan Alternatif

Memberikan solusi atau alternatif lain ketika Anda tidak bisa membantu secara langsung dapat mencegah ketergantungan dan mempromosikan kemandirian.

5. Pengaturan Harapan

Mengatur harapan yang realistis tentang apa yang bisa dan tidak bisa Anda lakukan akan menghindarkan Anda dari tekanan untuk memenuhi permintaan yang tidak masuk akal.

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat membantu orang lain tanpa merasa terbebani atau diambil keuntungannya. Ini akan membantu menjaga hubungan yang sehat dan saling menguntungkan.

Menetapkan batasan dalam membantu orang lain bukan berarti Anda egois atau tidak peduli. Justru, dengan menetapkan batasan yang sehat, Anda menunjukkan rasa cinta dan penghargaan terhadap diri sendiri.

Dengan menjaga kesehatan mental dan fisik Anda, Anda dapat membantu orang lain dengan lebih efektif dan berkelanjutan. Anda juga dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih positif dengan orang lain.

Menetapkan batasan adalah langkah awal untuk membangun kehidupan yang lebih bahagia dan lebih seimbang.

Percayalah pada diri Anda dan jangan ragu untuk mengatakan "tidak" ketika Anda perlu.

Anda berhak untuk melindungi diri sendiri dan menjaga kebutuhan Anda.

Ingatlah, Anda tidak dapat menuangkan dari cangkir yang kosong.

Penuhi cangkir Anda terlebih dahulu, dan kemudian Anda akan memiliki lebih banyak untuk dibagikan dengan orang lain.

"Kita tidak bertanggung jawab untuk memenuhi semua kebutuhan semua orang." - Brené Brown

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun