Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dilema Percintaan Memicu Quarter Life Crisis

20 Januari 2021   21:37 Diperbarui: 20 Januari 2021   21:40 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by https://thetab.com

Selanjutnya buatlah perencanaan dalam jangka waktu 3-5 tahun mendatang, dengan adanya perencanaan ini, maka kita dapat memperhitungkan dan mempersiapkan segala sesuatu secara matang. 

Jika misalnya kita merencanakan adanya pernikahan dalam 3 tahun ke depan, kita bisa mempersiapkan dengan mencari calon pasangan, matang secara finansial, dan terus memperbaiki kekurangan diri sehingga kita tau hal apa saja yang harus  dipersiapkan untuk menikah di umur segitu.

Di sisi lain, mulailah untuk membatasi diri dalam bersosial media, membatasi di sini bukan berarti kita menjadi individu yang antisosial, akan tetapi kata membatasi yang di maksud adalah lebih kepada mengurangi intensitas waktu bersosial media. 

Hal ini nyatanya sangat bermanfaat yaitu selain pengeluaran kuota jadi lebih irit, emosi dapat lebih terkontrol dan tidak ada lagi rasa iri dan minder terhadap pencapaian yang orang lain. 

Terlepas dari pada itu semua, yang paling utama adalah rasa syukur. Rasa syukur adalah obat yang paling baik untuk mengobati hati sekaligus mental, dengan rasa syukur kita dapat menghadapi fenomena quarter life crisis dengan rileks dan santai.

Mungkin tidak semua orang dapat melalui fenomena quarter life crisis dengan mudah, setiap orang akan mendapatkan cobaan dan rintangan yang berbeda-beda. 

Maka oleh karena itu, tetaplah usahakan yang terbaik buat diri kita sendiri dan serahkan pada Tuhan untuk hasil akhirnya. Karena bagaimanapun usaha yang kita lakukan, tetap Tuhan yang punya kuasa atas segala keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun