Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kata Mereka tentang Quarter Life Crisis

5 Maret 2024   08:35 Diperbarui: 5 Maret 2024   08:51 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: blog.kognisi.id

"Takut tambah dewasa, takut aku kecewa, takut tak seindah yang kukira."

Penggalan lirik 'Takut dari Idgitaf' ini sepertinya sudah jadi obrolan panjang para muda-mudi yang sedang mencari jati diri. Apalagi dengan krisis usia seperempat abad atau yang dikenal dengan quarter life crisis. Sebuah kondisi krisis yang membuat seseorang diselimuti oleh kebingungan, kekhawatiran, dan keraguan dalam menentukan tujuan hidup. 

Umumnya, quarter life crisis dialami oleh mereka yang berusia 25-30 tahun. Seseorang yang sedang mengalami quarter life crisis biasanya akan cenderung merasa berada di jalan buntu. Penyebabnya pun bisa beraneka ragam, seperti rencana karir, hubungan romansa, pendidikan, dan hidup mandiri. Jadi, quarter life crisis ini condong pada kenyataan bahwa seseorang belum memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, atau sedang di fase pencarian jati diri. 

Sebagai sebuah hal yang personal, akan lebih tergambar apabila kita mendengar dari mereka yang sedang mengalami quarter life crisis ini. Dalam artikel ini, ada 40 orang yang termasuk Gen Z mengikuti survei sederhana ini dan sedang menghadapi fase quarter life crisis. Mari simak kata mereka tentang krisis ini!

Baca Juga: Purpose in Life: Sebuah Aspek Vital dalam Dunia Karier

Quarter Life Crisis dan Kekhawatirannya

Jika jatuh cinta berjuta rasanya, maka quarter life crisis berjuta emosinya. Khususnya terkait dengan kekhawatiran akan bagaimana hidup kedepannya. Ternyata ada berbagai hal berbeda yang dirasakan oleh mereka yang sedang menghadapi krisis ini.

Dari hasil survei, pertanyaan seperti, "akan jadi apa ya aku kedepannya?" Ternyata dirasakan oleh 33.34 persen di antaranya. Hal-hal seputar kegagalan dalam setiap bidang yang membuat fase quarter life crisis ini terkadang seperti berada di jalan buntu.

Percakapan dengan diri atau self talk kerap muncul sebagai media untuk menggali tujuan yang ingin dicapai tersebut. Namun tidak jarang, ketika self talk yang dilakukan memberikan afirmasi negatif, maka akan memperparah kondisi quarter life crisis. Contohnya seperti mengatakan kepada diri sendiri bahwa kamu tidak akan bisa melakukannya. 

Takut akan kegagalan adalah hal lain yang juga banyak disebutkan oleh 41.6 persen di antaranya. Pernyataan seperti, "ga sesuai harapan" mengiringi ketakutan tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena ekspektasi di awal yang sudah begitu tinggi, namun merasa tidak yakin atau bahkan belum tau harus memulainya dari mana. 

Selain itu, kekhawatiran seperti kualifikasi diri yang belum mencukupi juga cukup banyak dibahas. Sebenarnya, sampai pada kesimpulan bahwa masih ada beberapa hal dalam diri yang perlu diperbaiki adalah salah satu langkah baik dalam mengenali diri. Namun, ketika kesadaran ini tidak dikelola dengan baik, justru hanya fokus pada kelemahannya, maka akan berdampak pada kepercayaan diri. 

Karir Vs Finansial Vs Hubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun