Bahkan sekarang, aku menjadi seperti dia. Tanpa sebab dan alasan apapun, aku sering mendadak diam. Lalu, memikirkan suatu hal yang berlainan dengan sebelumnya. Jika boleh kukatakan, ia seperti air dan aku wadahnya. Ia bisa saja bergelombang saat menerima tekanan dari luar. Dan aku hanya diam. Dengan adanya diriku yang sanggup bertahan, pelan-pelan gelombang itu pasti menjadi tenang. Namun, jangan sampai ia mewadahiku. Pasti ia akan bertindak semaunya dan membiarkanku terombang-ambing. Tetapi, ia akan menjadi wadah baru di mana aku berada. Dan lagi, semoga ini semua bukan cinta. Meskipun aku mengerti benar apa kata hati ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!