Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kita Semua Punya Fungsi dan Peran, Layaknya Organ Tubuh

28 Mei 2020   15:15 Diperbarui: 2 Juni 2020   03:07 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diambil dari Pexels.com/ Min An

“Miss, kenapa sih, aku tuh gak bisa apa-apa, dibandingin temen-temenku?”

“Miss, satu-satunya orang yang gak punya talenta, cuma aku deh kayaknya…”

“Miss, koq aku gak kayak orang-orang lain, ya, mereka semua punya kemampuan yang keren…, sedangkan aku, powerless..!”

Kalimat-kalimat di atas tak jarang saya dengar, beberapa siswa dan siswi yang bercerita mengenai dirinya suatu saat di sebuah ruangan Bimbingan dan Konseling di sekolah kami. 

Sebagian kecil kalimat-kalimat itu muncul, setelah mendapati kenyataan bahwa mereka harus mengalami remidi, karena tidak lolos KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Sebagian lagi karena mengalami krisis persahabatan dengan teman-teman satu gank-nya, sebagian yang lain, bercerita karena dibandingkan kemampuannya dengan kakak atau adiknya, dan cerita-cerita beragam permasalahan remaja lainnya.

Oh ya, KKM itu standar nilai, yang merupakan salah satu indikator ketuntasan akademik yang digunakan sekolah-sekolah di Indonesia saat ini.

Kegundahan dan kegalauan siswa dan siswi sering ditumpahkan dalam obrolan-obrolan mereka kepada kami, guru-gurunya. Menanggapi dan menyediakan telinga serta hati untuk mereka, merupakan sesuatu yang penting. 

Jangan sampai karena satu “kegagalan”, kesalahpahaman, atau persepsi yang keliru, mereka menganggap diri mereka tidak berdaya, yang mengakibatkan tidak percaya diri yang akut.

Saya sering menganalogikan organ-organ tubuh di dalam diri manusia untuk salah satunya, mengembalikan kepercayaan diri mereka, dalam sebuah sesi mini konseling. 

Sekecil, selemah apapun kita terlihat, sejatinya, kita akan selalu memiliki peran yang kuat untuk sekeliling kita. Seperti anggota tubuh atau organ tubuh yang berada di diri kita masing-masing.

Layaknya organ tubuh yang diciptakan Sang Khalik, tiap organ tubuh memiliki peran dan fungsinya masing-masing. SETIAP organ tubuh PASTI memiliki kegunaan atau perannya masing-masing. Setiap kita diciptakan dengan tujuan yang baik.

Setiap organ tersebut, saling bersinergi untuk menciptakan sebuah kehidupan bagi manusia.

Kaki dan tangan, merupakan organ gerak tubuh manusia. Untuk menggerakkannya dibutuhkan kerjasama dari sistem saraf, otot dan tulang yang tak terlihat dari luar, tetapi kerjasama tersebut akhirnya bisa membantu gerak kaki dan tangan kita untuk melakukan serangkaian gerak tubuh yang akhirnya menunjang aktivitas manusia.

Kepala, otak, sistem saraf  kita, sinaps-sinaps di dalamnya dan sejumlah proses kompleks lain, akan membuat kita bisa berpikir, mengingat, dan melakukan sejumlah aktivitas. 

Setiap organ memiliki fungsi masing-masing, mereka memiliki perannya sendiri-sendiri dalam menyumbangkan sejumlah aktivitas dalam diri manusia.

Kemampuan siswa satu dan yang lain tentu tidak sama. Lalu jika tidak sama kemampuannya, apakah bisa diartikan tidak punya kemampuan? Gak adil, dong

Tidak memiliki kemampuan yang sama dengan kawan lain, bukan berarti tidak punya kemampuan atau talenta, kan? Coba dibayangkan jika semua organ tubuh itu adalah otak semua, kepala semua, atau ginjal semua, tanpa mata,  tanpa telinga, tanpa jantung, apa yang terjadi?

Jika ada salah satu organ tubuh yang tidak bisa bekerja dengan baik, tentu akan terjadi satu kondisi yang dinamakan “sakit” pada manusia tersebut. Setiap organ tubuh pasti memiliki peran yang berarti untuk memberi sumbangan aktivitas pada kehidupan manusia tersebut.

Layaknya organ tubuh, kita manusia pun demikian. Kita telah diberi peran, bagian, atau tugas masing-masing untuk mewarnai dunia. Saya sering menambahkan dengan mencontohkan pengalaman hidup seorang motivator handal, bernama Nick Vujicic, dimana, beliau tidak memiliki kaki dan tangan yang lengkap, seperti orang kebanyakan, namun demikian, Nick memiliki dampak yang sangat luar biasa bagi dunia ini.

Nick Vujicic adalah seorang motivator kelas dunia yang berkebangsaan Australia, seperti yang ditulis Abduraafi Andrian dan dilansir di gramedia.com (03/12/2019). 

Nick Vujicic sangat piawai dalam memberi semangat dan motivasi. Pengaruh kata-kata yang membangkitkan dapat memberi semangat dan inspirasi. 

Kata-kata yang dikeluarkannya memiliki “mantra ampuh” bagi orang-orang atau audiens yang bahkan memiliki tubuh yang lebih sempurna dibandingkan dirinya, sungguh dashyat.

Memberi motivasi bagi orang yang kehilangan harapan, memberi semangat dan dukungan bagi orang-orang yang putus asa, memberikan pencerahan bagi orang-orang yang mengharap sebuah solusi masalah, dan banyak lagi dampak yang diakibatkan.

Di akhir sesi, biasanya saya meminta mereka untuk menyebutkan hobi atau minat terbesar, dan meminta mereka untuk mendalaminya sehingga akan banyak orang terberkati dengan hobi atau minat mereka tersebut. Hobi maupun minat akan menjadi penyeimbang kehidupan mereka dalam menjalani kehidupan sekolahnya.

Selanjutnya, di sisi yang lain, untuk hal akademis, saya biasanya meminta mereka untuk sedikit lebih rajin, dan tekun dalam belajar. Menemukan cara tersendiri sesuai gaya belajar mereka, juga hal yang sering menjadi langkah selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan mereka secara akademis.

Ketekunan merupakan obat yang ampuh dalam meniti sebuah keberhasilan. Pintar tapi tidak tekun, maka kemampuan yang dimiliki tidak akan mencapai titik maksimal-nya. Pintar tetapi sombong, pun sama saja, tidak akan dapat memberi dampak baik bagi orang lain.

Seperti halnya tangan dan kaki, yang membutuhkan kerjasama dari sistem saraf gerak, otot, serta tulang, maka salah satunya tidak bisa berdiri sendiri-sendiri dengan pongah dan mengabaikan yang lain. Sinergi dan perpaduan kesemuanya akan menghasilkan sesuatu yang berarti bagi tubuh manusia.

Temukan, gali, dan dalami potensi itu, Nak. Setiap kita pasti memiliki peran, setiap kita pasti memiliki bagian, fungsi, dan tugas yang harus kita selesaikan. Seperti organ tubuh, yang memiliki fungsi tersendiri, sampai Sang Khalik sendirilah yang mengakhirinya.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun