Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Lawan Virusnya, Bukan Orangnya, Mbak dan Mas Bro

19 Mei 2020   01:15 Diperbarui: 19 Mei 2020   01:52 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Adab ketimuran kita, jangan sampai hilang, walau secara teknis berubah cara dan penyampaiannya. Tapi esensinya dijaga jangan sampai punah. Jaga perilaku saat situasi sensitif seperti ini.

Beberapa saran dari saya yang bukan siapa-siapa ini untuk bekal diri saya sendiri (sambil toyor kening sendiri) :

  • Bijaklah mengkomunikasikan sesuatu yang belum pasti benar.

Misalnya saja, diketahui seorang warga yang mengikuti, Rapid Test. Jangan panik duluan, terus tiba-tiba memberitakan berita yang kurang benar. Karena panik takut ketularan orang yang melakukan Rapid Test tadi. Cari dan telusuri data akuratnya terlebih dahulu. Hubungi pihak-pihak berwenang seperti dokter yang melakukan test tersebut. Jika sudah pasti terpapar dan positif, silakan berikan informasi yang benar dan lakukan sesuai prosedur karantina atau perawatan yang semestinya. Jangan sampai kejadian diatas terulang lagi. Cepat memberi vonis. Itu sangat merugikan orang yang terkait. Sedikit berbagi.. hasil Rapid Test ditandai dengan reaktif atau non reaktif. PCR ditandai dengan positif atau negatif.

Sebagai contoh, seorang sahabat bercerita, didatangi oleh perangkat pemerintahan di daerahnya untuk dipindahkan ke tempat karantina (yang notabene adalah tempat untuk orang-orang yang hasil rapidnya reaktif) pada dirinya, padahal rapid test yang dilakukannya non-reaktif. Tindakan gegabah semacam ini bukan hanya memicu kepanikan warga, tetapi juga kemarahan keluarga sang sahabat ini, karena stigma masyarakat masih kuat terhadap orang-orang yang terkait Covid- 19.

Alangkah bijaknya, jika penelusuran dilakukan terlebih dahulu. bicarakan baik-baik, untuk menghimbau pada warga tersebut untuk melakukan karantina mandiri saja. Ingat, nilai kemanusiaan tetap perlu dikedepankan! Atau jangan-jangan perangkat pemerintahan di daerah sahabat ini, tidak mengetahui prosedur? Amat sangat disayangkan!

  • Menguasai materi permasalahan Covid- 19 dengan benar

Jangan sampai menelan mentah-mentah berita yang belum pasti kebenarannya, dan akhirnya membuat beberapa pihak jadi dirugikan karenanya. Jika mendapati berita yang belum tentu benar, MOHON dengan sangat, jangan disebarkan terlebih dahulu, sehingga asumsi-asumsi berkembang menjadi sebuah opini publik yang merugikan seseorang atau bahkan kelompok tertentu.

Misalnya saja, berita meninggalnya seseorang yang belum tentu karena Covid- 19, namun karena meninggalnya di saat pandemi, orang-orang yang tidak tahu-menahu, asal saja menggeneralisir, dan membuat “dagelan” berita, bahwa orang tersebut meninggal karena Covid- 19. Miris sekali. Stop, jangan sampai terjadi lagi.

Mari kita lawan corona. Lawan virusnya, bukan orangnya. Orangnya justru harus kita dukung dan bantu dengan cara yang aman dan benar.

Mari kita edukasi diri kita masing-masing, sudahkah kita mengambil peran yang benar dalam masa pandemi ini.

Sudahkah kita memposisikan diri kita secara benar di zona yang tepat di masa ini?

Jadilah air untuk mendinginkan, jadilah obat untuk menyembuhkan, jadilah vaksin untuk menguatkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun