Mohon tunggu...
Nita Febri Andini
Nita Febri Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya mendengarkan musik dan menonton film. Saya juga suka warna biru dan suka minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Sejarah dan Keunikan Museum Mini Sisa Hartaku

16 November 2023   23:47 Diperbarui: 22 Maret 2024   21:04 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Mahasiswa PGSD UPI Purwakarta melakukan Kegiatan Study Wisata ke Museum Mini Sisa Hartaku, Yogyakarta. Jumat, 10 November 2023 (Dokpri)

Yogyakarta merupakan daerah istimewa tingkat provinsi di Pulau Jawa. Yogyakarta juga merupakan ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kemudian, Yogyakarta sering disebut sebagai kota pelajar. Mengapa Yogyakarta disebut sebagai kota pelajar? karena di Yogyakarta terdapat banyak universitas, salah satunya universitas ternama yaitu Universitas Gadjah Mada. Hal tersebut menjadikan Yogyakarta mempunyai banyak mahasiswa ataupun pelajar. Mahasiswa yang berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia, atau bahkan dari luar Indonesia.

Selain itu, Jogja dikenal sebagai kota yang kaya akan tempat wisata. Banyak para wisatawan dari luar negeri yang datang ke Jogja untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Jogja. Beberapa tempat wisata Jogja yang menarik dan bersejarah diantaranya yaitu keraton Jogja, malioboro, pantai parangtritis, museum mini sisa hartaku, candi prambanan, candi borobudur, dan masih banyak tempat wisata lainnya.

Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta melakukan kegiatan study wisata ke Yogyakarta. Kegiatan study wisata adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh UPI Kampus Purwakarta. Study wisata ini bertujuan untuk pembelajaran yang melibatkan observasi secara langsung di lapangan dan agar dapat mengenal lebih dalam tentang sejarah peninggalan serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai sejarah-sejarah yang ada di Indonesia khususnya di daerah Yogyakarta. Kegiatan study wisata dilakukan selama 3 hari 2 malam mulai dari hari Rabu, 8 November 2023 sampai dengan hari Sabtu, 11 November 2023. Salah satu destinasi yang dikunjungi dalam kegiatan study wisata ini adalah museum mini sisa hartaku.

Gambar 2 Museum Mini Sisa Hartaku, Yogyakarta. Jumat, 10 November 2023 (Dokpri)
Gambar 2 Museum Mini Sisa Hartaku, Yogyakarta. Jumat, 10 November 2023 (Dokpri)

Museum mini sisa hartaku merupakan museum yang menyimpan peninggalan erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu yang berisi sisa barang-barang yang selamat dari kejadian tersebut. Museum ini didirikan oleh Sriyanto, warga setempat yang selamat dari kejadian erupsi Gunung Merapi. Tempat yang dijadikan museum mini sisa hartaku juga merupakan rumah atau tempat persinggahan Sriyanto dan keluarganya sebelum terjadinya erupsi Gunung Merapi. Sriyanto mendirikan museum ini bertujuan untuk mengenang peristiwa tersebut dan menghormati para korban yang tewas dalam kejadian erupsi Gunung Merapi.

Letusan Gunung Merapi  tahun 2010 menimbulkan banyak  kerugian yang sangat besar, baik korban jiwa maupun harta benda. Tidak hanya rumah dan barang-barang saja yang hangus terbakar, letusan ini juga menewaskan ratusan korban jiwa dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua yang sudah lanjut usia. Banyak hewan ternak yang mati dan hanya menyisakan rangka tubuh nya saja seperti sapi dan ayam yang dipajang dalam museum tersebut. Letusannya juga menyebabkan hujan kerikil, pasir, serta hujan lebat abu vulkanik.

Gambar 3 Foto-Foto Rumah Sriyanto Setelah Erupsi & Sebelum Menjadi  Museum Mini Sisa Hartaku, Yogyakarta. Jumat, 10 November 2023 (Dokpri)
Gambar 3 Foto-Foto Rumah Sriyanto Setelah Erupsi & Sebelum Menjadi  Museum Mini Sisa Hartaku, Yogyakarta. Jumat, 10 November 2023 (Dokpri)

Di bagian luar musium mini sisa hartaku, terdapat rangka sepeda motor dan rangka sapi. Bagian dalam museum ini terdiri dari ruangan-ruangan pada umumnya seperti ruang tamu, 3 kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, dan dapur. Kemudian, ada berbagai macam foto yang memperlihatkan saat kejadian erupsi Gunung Merapi di tahun 2010 lalu. Foto-foto tersebut ditempel rapi di dinding museum.

Selain itu, di dalam museum ini terdapat berbagai macam barang antik yang selamat dari kejadian tersebut. Mulai dari buku-buku yang tersusun rapi, barang elektronik seperti handphone, radio, dan televisi yang sudah meleleh. Ada juga peralatan dapur seperti gelas yang sudah pecah, wajan, kendi, dan masih banyak lagi. Kemudian, terdapat rangka kasur atau tempat tidur serta alat musik seperti gamelan, gendang, gong, dan alat musik lainnya.

Memori dari kejadian erupsi Gunung Merapi 2010 lalu, tidak akan pernah bisa terlupakan dan akan selalu terekam dalam kisah hidup seluruh penduduk kaki Gunung Merapi yang terkena erupsi. Penduduk kaki Gunung Merapi kala itu, pasti memiliki trauma yang cukup besar karena adanya kejadian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun