Mohon tunggu...
Nisrina Nabihah
Nisrina Nabihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Petualangan ke Dunia Magic (21)

17 Februari 2024   10:45 Diperbarui: 17 Februari 2024   10:48 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain gambar dengan Microsoft Designer

Episode sebelumnya, 

Malam itu Nisrina hanya bersama petsnya di dalam tenda. Karenanya Prof Prisma berniat untuk menemani Nisrina. Tak disangka, Prof Kuratanu dan Prof Tekno mencari-cari Prof Prisma. Mereka meminta bantuan Alan dan Alesia. Ternyata Alan dan Alesia ketakutan saat mencarinya. Mereka melihat hantu di sekitar tenda Nisrina. 

***

Saat Alesia dan Alan menuju tenda Nisrina untuk memeriksa tenda Nisrina, "eh! Kok tadi kayak ada orang di dekat sini. Tapi kok tak ada seorang pun? " tanya Alesia. 

"Alesia, coba kamu periksa di tenda Nisrina," kata Alan. 


Alesia segera memeriksa tenda Nisrina. 

"Loh, kok cuma ada Kliga, Breksan Pompomnya. Nisrina di mana?" tanya Alesia bingung. 

"Apa? Cuma ada Kluga, Breksan, Pompom milik Kliga? Lalu Nisrina dan Rini ada di mana?"

Saat melihat di dalam tenda, "Siapa yang ada di belakang tenda jam segini?" tanya Alesia. 

"Ayo kita periksa di belakang tenda," ajak Alan. 

Alesia dan Alan memeriksa belakang tenda. Mereka melihat seorang perempuan dengan rambut panjang dan mengenakan gamis putih dan ada sesuatu yang putih. Terlihat juga sebuah labu di atas benda putih itu. 

"A.. A... Alan, apa kau lihat apa yang kulihat?" tanya Alesia yang ketakutan. 

"Iya, Alesia."

"Jangan-jangan hantuuuuu! Lari! Selamatkan diri," teriak Alesia dan Alan sambil berlari menuju kemper. Teriakan mereka membuat orang-orang yang ada di dalam tenda terbangun  

Saat di kemper, Alesia dah Alan bersembunyi di bawah selimut. 

"Hei, apa kalian dengar ada orang teriak-teriak?" tanya Prof Kuratanu. 

"Iya, Prof. Kami dengar, ada orang teriak. Tapi kira-kira siapa yang berteriak?" tanya orang-orang yang berada di tempat kemah. 

"Kayaknya sih Alan dan Alesia," kata Nisrina yang masih mengenakan mukena putih dan membuat yang lain ikut kaget. 

"Waaa... Ya ampun. Buat kami kaget saja," kata teman-temannya. 

"Tadi kamu menebak kalau yang teriak tadi Alesia dan Alan. Sebenarnya apa yang membuat mereka berteriak?" tanya Prof Tekno. 

"Kayaknya mengira kalau aku dan Prof Prisma adalah hantu," jawab Nisrina. 

"Oh... eh! Apa? Kamu dan Prof Prisma bikin Alan dan Alesia berteriak?"

"Iya. Emang kenapa?" tanya Prof Prisma yang muncul di belakang Nisrina. 

"Ya ampun, Prof Prisma. Anda dari mana? Kami mencari ke mana-mana, " sahut Prof Kuratanu. 

"Maaf," kata Prof Prisma. 

"Eh, di mana Alan dan Alesia?" tanya Nisrina. 

"Kayaknya lari ke arah kemper," jawab Lily. 

Akhirnya mereka menuju kemper. 

"Prof Kuratanu, Prof Tekno, Prof Prisma, habis dari mana?" tanya Jakala. 

"Cuma berkeliling di lahan kemah," jawab Prof Tekno. 

"Jakala, apa ada Alesia dan Alan di dalam kemper?" tanya Nisrina. 

"Ada. Masuk saja, tidak apa-apa," jawab Jakala. 

Mereka semua masuk ke dalam kemper penelitian. Nisrina menemukan Alesia dan Alan bersembunyi di bawah selimut. 

"Alan... Alesia. Kalian kenapa teriak tadi?" tanya Nisrina. 

"Ta.. Tadi kami melihat hantu!" jawab Alesia. 

"Di mana kalian lihatnya?" tanya Prof Prisma. 

"Di belakang tenda yang ditempati Nisrina, Kliga dan pets mereka. Ada dua hantu!" jawab Alan. 

"Hah! Ya ampun. Itu bukan hantu. Itu aku dan Prof Prisma," sahut Nisrina. 

"Apa? Kok bisa kalian?" tanya Alesia. 

"Ceritanya di luar saja. Soalnya yang lainnya juga minta diceritain," jawab Prof Prisma. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun