"Bicaralah sesuka lu! Gue, juga berbicara sesuka gue. Bukan sesukanya!"
Bergerak mengikuti alur zaman dan aturan, bagaikan robot yang dikekang oleh tangan sejenis, lu. Menikmati hari, tanpa harus tahu hari selanjutnya. Kenapa, salah? Buktinya, lu, mau pusing dengan segala persiapan untuk lebih baik ke depannya dan persiapan bersama dia. Tapi nyatanya, esok, lu histeris tanpa bisa kembali ke awal sejarah.
"So, live life without burden. Sincerely and pray to God."
Kalo lu, masih tetap keras dengan pendirian awal, itu hak lu. Tapi jiwa lu, menolak terjatuh dari ketinggian yang sudah lu ukir sendiri. Mudah saja untuk dipikirkan, contohnya, lu buat jadwal masa depan, nah Tuhan, Â sudah buat jadwal kematian, lu. Ya, jadwal tulisan Tuhan, TAKDIR.
                     ~~~
Bersambung....Â
Note: Cerpen bersambung mengikuti mood anak muda
CopyrightWattpad by: @divkamayasarihilryÂ
(Divka Mayasari)