Dari Latar belakang tersebut, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci mengenai Kepedulian lingkungan dan sosial di dalam konsep agama islam, dengan sebuah rumusan masalah, "Apakah Wawasan Al Qur'an Dan Hadits Tentang Sikap Peduli Lingkungan Dan Peduli Sosial?"
- Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Aspek-aspek Islam dalam hal memaknai kepedulian lingkungan dan kepedulian sosial terhadap sesama.
BAB II
PEMBAHASAN
- Tujuan Penciptaan Manusia
- Sebelum kita membahas tentang sikap peduli lingkungan dan peduli sosial, mari kita simak terlebih dahulu tentang tujuan allah menciptakan manusia.
- Untuk bisa bersyukur dan menghayati betapa besarnya karunia Allah pada manusia, maka itu perlu kiranya manusia mengetahui apa tujuan penciptaan dirinya atau tujuan hidup menurut islam sesuai apa yang dikatakan oleh Allah.Â
- Dengan mengetahui hakikat penciptaan manusia, maka manusia akan mengarahkan hidupnya untuk tujuan hidup yang telah Allah tentukan serta berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan akhir terbaik dari tujuan hidupnya. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuan penciptaan manusia.
1. Mengabdi Kepada Allah SWT Sebagai Illah
"Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku" (QS Adzariyat : 54)
Allah adalah Zat Yang Maha Agung yang menciptakan manusia. Allah menciptakan manusia dengan kekuasaanya dan kemaha dahsyatannya membuat manusia tidak ada pilihan selain dari mengabdi dan melakukan apa yang Allah inginkan.Â
Bahkan ketika memilih untuk tidak taat dan patuh pun manusia lah yang akan merugi. Allah telah memberikan jalan terbaik dan dampak yang baik akan didapatkan oleh manusia. Untuk itu akan sangat banyak manfaat beriman kepada Allah SWT yang akan menyelamatkan bukan menyesatkan kita.
Konsep manusia menurut islam semata-mata untuk mengabdi atau melaksanakan ibadah kepada Allah. Ibadah sendiri berasal dari kata Abada yang artinya adalah sebagai budak. Untuk itu manusia hakikatnya adalah sebagai budak atau hamba dari Allah.Â
Seorang budak atau hamba tidak lain pekerjaannya adalah mengikuti apa kata majikannya, menggantungkan hidup pada majikannya, dan senantiasa menjadikan perkataan majikannya sebagai tuntunan hidupnya.
Perintah Allah untuk taat dan menyembah Allah adalah sebagai bentuk kasih sayang Allah agar manusia tidak merugi. Ketika manusia menyembah atau menjadikan hal lain sebagai Illah atau Tuhannya, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa selain kerugian.Â