Misalnya saja anak-anak dengan keluarga ekonomi kelas menengah ke bawah akan susah mengakses pendidikan yang berkualitas dengan biaya tinggi sehingga orangtua mereka akan lebih memilih sekolah kecil dengan sarana prasarana yang seadanya atau bahkan memilih tidak menyekolahkan anak-anaknya. Peristiwa ini sangat miris terjadi karena menyebabkan anak tidak dapat menjangkau hak mendapatkan pendidikan yang layak dan kadangkala sarana pembelajarannya diabaikan.
Faktanya, para orangtua sendiri dapat mendidik anak melalui pendidikan informal di rumah dengan ditunjang sumber-sumber pendidikan yang layak seperti pendidikan formal di sekolah. Selain itu, orangtua juga dapat menyelaraskan bahan belajar yang sama sehingga anak tetap dapat belajar dengan baik dan berkualitas karena diajarkan langsung oleh orang tuanya.Â
Metode ini juga memiliki sisi positif lain, yaitu pembelajaran karakter atau tingkah laku yang dapat ditingkatkan mulai dari keluarga yang menyelenggarakan pendidikan untuk anaknya sebelum memasuki lingkungan masyarakat. Ini menjadi akhir dari batasan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap pendidikan anak karena sudah ditunjang dari pola asuh orangtua yang menitikberatkan pada pendidikan anak baik secara ilmu, materi, praktek lapangan, hingga budi pekerti.