Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rapimnas Golkar Dukung Presiden Jokowi, Tak Ada Kompromi dengan Setya Novanto dan Riza Chalid

24 Januari 2016   16:28 Diperbarui: 24 Januari 2016   16:28 2923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Rapimnas Golkar di Jakarta mendukung Presiden Jokowi. Kisruh Golkar adalah target konsolidasi politik yang secara cerdas berupa berupa improvisasi politik. Jauh hari sejak Oktober 2014, empat langkah dilakukan dalam konsolidasi politik Presiden Jokowi dengan (1) pendekatan hukum-politik dan politik-hukum, (2) pengetatan pembagian kue ekonomi untuk koalisi Prabowo, (3) mengumpulkan kekuatan nyata di Indonesia berupa tokoh dan bukan parlemen, (4) melakukan pendekatan public relations kepada rakyat sebagai pendukung nyata. Golkar sekarang sepenuhnya menjadi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi-JK.

Mari kita tengok dasar keberhasilan konsolidasi politik Presiden Jokowi agar jangan memelihara anak singa dengan hati gembira ria riang girang senang sentosa bahagia selamanya dengan menari menyanyi berpesta-pora sesuka suka-suka dan langkah berikutnya menggusur Setya Novanto dan Riza Chalid secara hukum sehingga mampu memorak-porandakan kekuatan Golkar Ical yang didukung oleh Setya Novanto yang berteman dengan kekuatan keuangan luar biasa: Muhammad Riza Chalid.

Kekuatan penuh konsolidasi politik Presiden Jokowi hanya akan sempurna dengan rencana awal the Operators untuk memenangkan perang melawan pemburu rente, seperti yang disebut dalam rekaman Papa Minta Saham yang melibatkan Setya Novanto dan  Muhammad Riza Chalid. Presiden Jokowi tidak akan kendor dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Sikap halus dan mundur apalagi kompromi terkait dukungan Ical dan Golkar – dengan mengendorkan gedoran the Operators lewat Kejaksaan Agung dipastikan akan berdampak buruk bagi Presiden Jokowi.

Pernyataan Ical yang menyebut bahwa Golkar masih berada dalam barisan koalisi Prabowo patut dicermati. Untuk menghadapi Golkar, Presiden Jokowi harus tetap fokus dan tetap melaksanakan rencana awal yakni memenangkan perang melawan mafia migas dan Petral. Sikap kendor dan tidak menyelesaikan secara sempurna perang melawan mafia hanya akan membuat mafia dan koruptor bangkit dan melakukan perlawanan terhadap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi harus tetap konsisten dan persisten untuk menundukkan mafia migas dan Petral serta pencatutan nama Presiden Jokowi yang melibatkan Setya Novanto dan Muhammad Riza Chalid. Jika Presiden Jokowi berkompromi hanya dengan mendapatkan dukungan Golkar – dengan melepaskan himpitan dan membiarkan kekuasaan dan kekuatan Setya Novanto di parlemen dan Golkar, maka dipastikan Presiden Jokowi akan menemui kecolongan karena memelihara anak singa.

Presiden Jokowi – dengan kehadiran Golkar sebagai pendukung Presiden Jokowi – harus tetap membiarkan improvisasi the Operator yang mendukung Kejaksaan Agung menuntaskan kasus Papa Minta Saham. Anggapan penyelesaian setelah selesai pada lengsernya Setya Novanto dari kursi pimpinan DPR adalah minum arak setengah gelas. Tidak tuntas.

Bagi Kejaksaan Agung, kasus Papa Minta Saham, sedemikian pelik dengan kekuatan yang saling beradu. Tanpa dukungan kuat the Operators, dipastikan Kejaksaan Agung akan gagal total dalam upaya memenangkan perang hukum melawan Setya Novanto dan mafia hukum ekonomi migas dan Petral yang memiliki uang triliunan rupiah dalam kongsi kroni. Kegagalan menang melawan mereka akan menjadi preseden yang buruk.

Apalagi, Presiden Jokowi telah menyatakan secara langsung ketidakterimaan dicatut namanya seperti tersebut dalam rekaman. Presiden Jokowi diyakini tidak akan surut ke belakang. Dalam politik, ketika musuh benar-benar sudah kalah dan menyerah, hanya ada satu cara yakni menyingkirkan sampai tak ada kesempatan lagi untuk bangkit.

Pun bagi the Operators dan juga pendukung Presiden Jokowi, kompromi dengan dan dalam kasus Setya Novanto dan Muhammad Riza Chalid hanya akan mengurangi dukungan rakyat dan the Operators kepada Presiden Jokowi. Presiden Jokowi pun juga mesti ingat bahwa tanpa dukungan dan silent operation yang rapi dari the Operators yang setia kepada the Supreme Operator yang tak terbantahkan, dipastikan Setya Novanto tak akan lengser. Hal yang sama terjadi dengan Golkar yang telah bertekuk lutut – namun sisa bau kompromi Golkar dalam kasus Setya Novanto harus dijauhi agar moral dukungan rakyat dan the Operator kepada Presiden Jokowi tetap terjaga tinggi.

Jadi, meskipun Golkar mendukung Presiden Jokowi, Presiden Jokowi harus tetap mendukung Kejaksaan Agung menuntaskan Papa Minta Saham dan memenangkan perang secara sempurna. Kompromi dengan Setya Novanto dan Muhammad Riza Chalid bukan saja merusak dukungan the Operators kepada Presiden Jokowi, namun juga bisa merusak dukungan rakyat kepada Presiden Jokowi.

Salam bahagia ala saya.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun