"Lho, molen pisang dari mana, Ma?" Tawa gadis itu langsung meledak. "Ayah tuh kerja di proyek bangunan, Ma! Di mesin molen pengaduk semen, bukan molen gorengan! Hahaha!"
Aku ikut tertawa keras. "Astaga! Kupikir jualan molen pisang kayak di pasar itu!"
"Makanya, Ma! Sama-sama 'molen', tapi beda dunia!" katanya sambil terkikik.
"Serupa tapi tak sama!" balasku geli.
"Iya! Mama 'kan sering ngajar soal homonim, toh? Nih, contoh nyata dalam kehidupan. Nah, ketahuan siapa yang lupa pelajaran!"
Kami tertawa berdua, sampai mataku berair. Ah, benar juga --- bahasa memang bisa menjebak, apalagi kalau yang bicara doyan makan!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI