Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, Asrar Atma, dll. Buku solo 31 judul, antologi berbagai genre 201 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gegara Homonim

11 Oktober 2025   03:16 Diperbarui: 11 Oktober 2025   03:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya, itu! Tapi kadang malah nyesatin. Waktu ke Batu, disuruh lewat jalan tikus, eh jembatannya ditutup! Minggu lalu ke Tulungagung, malah lewat jembatan sempit. Enggak muat mobil. Ya Allah, capek muter balik!"

Aku tergelak. "Makanya, tanya orang kampung aja, sistem konvensional! Kita ini orang kuno, enggak cocok nanya GPS barang baru kayak gitu!"

"Ya udah, nanti Mama tanyain ke Mariska, ya. Jangan lupa! Siapa tahu ayahnya bisa kasih gambaran."

"Emangnya siapa sih yang mau dagang molen?" tanyaku curiga.

"Ya, buat ide aja. Si Tengah 'kan mau buka usaha bakso di Jakarta. Kalau ditambah molen kayak langganan kita di Pasar Bunul, lumayan, tuh. Satu pisang aja bisa jadi dua puluh molen mini. Dijual lima ratusan, udah sepuluh ribu tuh dari sebiji pisang!"

"Belum tepung, telur, gas, gerobak, sama mesin gilingnya. Modalnya enggak kecil juga, Pa."

"Iya, tapi kan bisa dicicil. Yang penting ada niat!" katanya, tetap berapi-api.

Beberapa hari kemudian, aku menelepon keponakanku itu.

"Nduk, ini Papa nanya, kira-kira berapa modal Ayahmu waktu mulai kerja molen?"

Dia terdengar bingung. "Modal apa, Ma? Ya ... modal diri aja. Kan Ayah kerja di proyek. Sekarang kebagian di mesin molen buat ngecor lantai dua. Mobil cor itu laris manis buat ngecor bangunan bertingkat, Ma! Lebih praktis, efektif, dan efisien. Nggak butuh banyak tenaga manusia!"

Aku terdiam. "Hah? Jadi ... ayahmu bukan dagang molen pisang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun